MENU

Kamis, 09 Juni 2011

MAKALAH
FASE BAYI

Sebagai Tugas  Mata Kuliah Pertumbuhan Peserta Didik
di Bimbing Oleh
Ibu Amalia Nur Aini, M.Pd


Oleh :
HENRI UDAU
MUHAMMAD ANSORI
MUHAMMAD HIDAYAT
MUHTAR
LENI ANGGRAINI

FAKULTAS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP)
PGRI SAMARINDA
2009/2010
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan nikmat yang tak ternilai banyaknya sehingga dalam menghadapi segala aktivitas kita bisa menyelesaikannya dengan baik dan tidak kurang suatu apapun. Shalawat serta salam kita haturkan kepada manusia agung yang telah memberikan totalitas dalam membimbing manusia kearah jalan yang benar dan selamat yakni Nabi Muhammad SAW, semoga keselamatan selalu tercurah untuk keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Amin.
          Makalah berjudul FASE BAYI “ ini merupakan hasil pengerjaan tugas yang diberikan oleh Ibu Amalia Nur Aini, M.Pd dosen mata kuliah pertumbuhan peserta didik sebagai upaya untuk mengetahui proses pertumbuhan peserta didik pada fase bayi dan untuk dikemukakan dalam sebuah presentasi didalam kelas VI B sebagai bentuk pelatihan untuk tampil memaparkan sebuah tugas kita dihadapan mahasiswa.
Semoga makalah penelitian ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi pembaca. Dalam kesempatan ini juga kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan maka kami harapkan kritik saran guna perbaikan-perbaikan pengerjaan tugas di masa mendatang.
                                                                       Samarinda, 12 Mei 2010
                                                                                   Hormat kami
                                                                                   Kelompok 4

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah
Anak adalah aset bagi orang tua dan di tangan orangtualah anak-anak tumbuh dan menemukan jalan-jalannya. Saat si kecil tumbuh dan berkembang, ia begitu lincah dan memikat. Anda begitu mencintai dan bangga kepadanya. Namun mungkin banyak dari kita para orangtua yang belum menyadari bahwa sesungguhnya dalam diri si kecil terjadi perkembangan potensi yang kelak akan berharga sebagai sumber daya manusia.
Dalam lima tahun pertama yang disebut The Golden Years yang dalam istilah Indonesia lebih popular kita sebut sebagai balita.  seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkembang. Pada usia ini 90% dari fisik otak anak sudah terbentuk. Karena itu, di masa-masa inilah anak-anak seyogyanya mulai diarahkan. Karena saat-saat keemasan ini tidak akan terjadi dua kali, sebagai orang tua yang proaktif kita harus memperhatikan benar hal-hal yang berkenaan dengan perkembangan sang buah hati, karena anak merupakan amanah Alloh SWT yang patut kita rawat dengan baik.
Dalam agama islam yang mayoritas menjadi agama yang dianut di Indonesia terdapat anjuran-anjuran yang menekankan pentingnya mendidik dan merawat anak mulai dari bayi hingga dewasa atau bahkan pada saat masa kandungan juga.
Perkembangan yang terjadi pada bayi merupakan kajian yang menarik untuk dibahas karena dalam masa usia yang dini ini kita dituntut untuk memberikan pondasi yang baik agar kedepannya menjadi pribadi yang baik dan berakhlak mulia.
A.    Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disimpulkan permasalahan yang perlu kita dalami untuk dikaji akan dibuat semacam rumusan masalah untuk dicari apa jawabannya. Berikut adalah rumusan masalah yang dibuat :
1.      bagaimanakah tahapan pertumbuhan dan  perkembangan pada bayi?
2.      Bagaimana tata cara mendidik anak pada fase bayi ?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi.
1.      Tahap Pertumbuhan.
Pada dasarnya jika kita membicarakan masalah pertumbuhan maka yang harus kita ketahui adalah proses bertambah banyaknya, bertambah lebarnya, bertambah panjangnya bertambah tingginya dan lain sebagainya. Dalam masalah fase bayi yang sekarang sedang kita bahas maka kita akan melihat pertumbuhan pada bayi itu adalah perubahan yang terjadi pada tubuh bayi mulai dari beratnya, besar tubuhnya hingga kemampuan berkomunikasinya yang secara cepat atau perlahan terhadap orang yang berada disekelilingnya.
Tahap pertumbuhan bayi dimulai dari bertambahnya umur, berat badan, panjang badan dan lingkar kepala. Tentu saja ini hanya patokan dasar saja, karena tiap anak berbeda-beda  tahapannya. Secara umum berikut adalah tahap-tahap pertumbuhan yang terjadi pada bayi berdasarkan klasifikasi umur, berat, ukuran tubuh dan ukuran lingkar kepala :

1.      1 bulan           3,0 – 4,3 kg ;            49,8 – 54,6 cm      33 – 39 cm
2.      2 bulan           3,6 – 5,2 kg ;            52,8 – 58,1 cm       35 – 41 cm
3.      3 bulan           4,2 – 6,0 kg ;            55,5 – 61,1 cm       37 – 43 cm
4.      4 bulan           4,7 – 6,7 kg ;            57,8 – 63,7 cm       38 – 44 cm
5.      5 bulan           5,3 – 7,3 kg ;            59,8 – 65,9 cm       39 – 45 cm
6.      6 bulan           5,8 – 7,8 kg ;            61,6 – 67,8 kg        40 – 46 cm
7.      7 bulan           6,2 – 8,3 kg ;            63,2 – 69,5 cm       40,5 – 46,5 cm
8.      8 bulan           6,6 – 8,8 kg ;            64,6 – 71,0 cm       41,4 – 47,5 cm
9.      9 bulan           7,0 – 9,2 kg ;            66,0 – 72,3 cm       42 – 48 cm
10.  10 bulan         7,3 – 9,5 kg ;            67,2 – 73,6 cm       42,5 – 48,5 cm
11.  11 bulan         7,6 – 9,9 kg ;            68,5 – 74,9 cm       43 – 49 cm
12.  12 bulan         7,8 – 10,2 kg ;          69,6 – 76,1 cm       43,5 – 49,5 cm

2.      Tahap perkembangan

Perkembangan tiap anak berbeda satu sama lain. Karena stimulus dari lingkungan tiap anak berbeda. Tulisan dari dr. Kusnandi Rusmil, SpA(K), MM bisa dijadikan acuan untuk melihat rata-rata pertumbuhan dan perkembangan anak sehat.
a.       Umur 0-3 bulan.
o Mengangkat kepala setinggi 45derajat .
o Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah.
o Melihat dan menatap wajah anda.
o Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
o Suka tertawa keras.
o Bereaksi terkejut terhadap suara keras.
o Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum.
o Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak
b.      Umur 3-6 bulan.
o Berbalik dari telungkup ke telentang.
o Mengangkat kepala setinggi 90derajat.
o Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.
o Menggenggam pensil.
o Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
o Memegang tangannya sendiri.
o Berusaha memperluas pandangan.
o Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil.
o Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.
o Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri.
c.       Umur 6-9 bulan
o Duduk (sikap tripoid – sendiri).
o Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan.
o Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang.
o Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.
o Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang bersamaan.
o Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup.
o Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatatata.
o Mencari mainan/benda yang dijatuhkan.
o Bermain tepuk tangan/ciluk ba.
o Bergembira dengan melempar benda.
o Makan kue sendiri.
d.      Umur 9-12 bulan
o Mengangkat badannya ke posisi berdiri.
o Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi.
o Dapat berjalan dengan dituntun.
o Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan. gambar
o Mengenggam erat pensil.
o Memasukkan benda ke mulut.
o Mengulang menirukan bunyi yang didengar.
o Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti.
o Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja.
o Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
o Senang diajak bermain ”CILUK BA”
o Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal.
e.       Umur 12-18 bulan
o Berdiri sendiri tanpa berpegangan.
o Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali.
o Berjalan mundur 5 langkah.
o Memanggil ayah dengan kata ”papa”, memanggil ibu dengan kata ”mama”. gambar
o Menumpuk 2 kubus.
o Memasukkan kubus di kotak.
o Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu
o Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing.
f.       Umur 18-24 bulan
o Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik.
o Berjalan tanpa terhuyung-huyung.
o Bertepuk tangan, melambai-lambai.
o Menumpuk 4 buah kubus. gambar
o Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
o Menggelindingkan bola kearah sasaran.
o Menyebut 3– 6 kata yang mempunyai arti.
o Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga.
o Memegang cangkir sendiri, belajar makan - minum sendiri.
g.       Umur 24-36 bulan
o Jalan naik tangga sendiri.
o Dapat bermain dan menendang bola kecil.
o Mencoret-coret pensil pada kertas.
o Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata.
o Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta.
o Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih.
o Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta.
o Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah.
o Melepas pakaiannya sendiri.
h.      Umur 36-48 bulan
o Berdiri 1 kaki 2 detik
o Melompat kedua kaki diangkat
o Mengayuh sepeda roda tiga.
o Menggambar garis lurus
o Menumpuk 8 buah kubus.
o Mengenal 2-4 warna.
o Menyebut nama, umur, tempat.
o Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan.
o Mendengarkan cerita.
o Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
o Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
o Mengenakan sepatu sendiri.
o Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
i.        Umur 48-60 bulan
o Berdiri 1 kaki 6 detik.
o Melompat-lompat 1 kaki.
o Menari.
o Menggambar tanda silang. gambar
o Menggambar lingkaran.
o Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh.
o Mengancing baju atau pakaian boneka.
o Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
o Senang menyebut kata-kata baru.
o Senang bertanya tentang sesuatu
o Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar.
o Bicaranya mudah dimengerti
o Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya
o Menyebut angka, menghitung jari
o Menyebut nama-nama hari
o Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
o Menggosok gigi tanpa dibantu.
o Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu.
j.        Umur 60-72 bulan
o Berjalan lurus.
o Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik.
o Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap
o Menangkap bola kecil dengan kedua tangan gambar
o Menggambar segi empat.
o Mengerti arti lawan kata
o Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih
o Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya.
o Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10
o Mengenal warna-warni
o Mengungkapkan simpati
o Mengikuti aturan permainan
o Berpakaian sendiri tanpa dibantu

Di dalam tahap perkembangan pada bayi maka disini terdapat perubahan-perubahan yang pesat karena memang pada masa bayi inilah dimulai interaksi antara sibayi dengan lingkungan sekitarnya seperti barang-barang perlengkapan bayi, orang tua yang dalam hal ini adalah ibu dan orang-orang terdekat. Sementara apabila kita ingin mengetahui perkembangan singkat si bayi sampai umur satu tahun
Berikut adalah tahap-tahap perkembangan yang terjadi pada bayi pada usia 1 bulan hingga 1 tahun :
a.       1 bulan
Gerakan kasar : tangan dan kaki aktif bergerak
Gerakan halus : Kepala menoleh sedikit ke kiri atau ke kanan
Komunikasi : Bereaksi terhadap bunyi lonceng
Sosial : Menatap wajah ibu atau pengasuhnya
b.      2 bulan
Gerakan kasar : Mengangkat kepala ketika tengkurap
Gerakan halus : Kepala menoleh ke samping kiri - kanan
Komunikasi : Bersuara
Sosial : tersenyum spontan
c.       3 bulan
Gerakan kasar : Kepala tegak ketika didudukkan
Komunikasi : Tertawa / berteriak
Sosial : Memandang tangannya
d.      4 bulan
Gerakan kasar : Tengkurap – telentang sendiri
Gerakan halus : Memegang mainan
e.       5 bulan
Gerakan halus : Meraih, menggapai
Komunikasi : Menoleh ke suara
Sosial : Meraih mainan
f.       6 bulan
Gerakan kasar : Duduk tanpa berpegangan
Sosial : Memasukkan biskuit ke mulut
g.      7 bulan
Gerakan halus : Mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri
h.      8 bulan
Gerakan kasar : Berdiri berpegangan
Komunikasi : Bersuara “ma, ma, ma”
i.        9 bulan
Gerakan halus : Menjimpit
Sosial : melambaikan tangan
j.        10 bulan
Gerakan halus : Memukulkan mainan di kedua tangan
Sosial : Bertepuk tangan
k.      11 bulan
Gerakan halus : memanggil mama, papa
l.        12 bulan
Gerakan kasar : Berdiri tanpa berpegangan
Gerakan halus : Memasukkan mainan ke cangkir
Sosial : Bermain dengan orang lain


B.     Mendidik Anak Pada Fase Bayi
Mengacu kepada agama yang mayoritas di anut oleh masyarakat Indonesia maka kami mengutip cara-cara mendidik anak. Di dalam buku "Pendidikan Anak Dalam Islam" karangan Abdullah Nashih Ulwan disebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat memperhatikan tentang 7 (tujuh) segi dalam mendidik anak, yaitu :
1.  Segi Keimanan
-   menanamkan prinsip ketauhidan, mengokohkan fondasi iman ;
-   mencari teman yang baik ;
-   memperhatikan kegiatan anak.
2.  Segi Moral
-   kejujuran, tidak munafik ;
-   menjaga lisan dan berakhlak mulia
3.  Segi Mental dan Intelektual
-   mempelajari fardhu 'ain dan fardhu kifayah ;
-   mempelajari sejarah Islam ;
-   menyenangi bacaan bermutu yang dapat meningkatkan kualitas diri ;
-   menjaga diri dari hal-hal yang merusak jiwa dan akal
4.  Segi Jasmani
-   diberi nafkah wajib, kebutuhan dasar anak seperti makanan, tempat tinggal,kesehatan, pakaian danpendidikan ;
-   latihan jasmani, berolahraga, menunggang kuda, berenang, memanah, dll ;
-   menghindarkan dari kebiasaan yang merusak jasmani
5.  Segi Psikologis
-   gejala malu, takut, minder, manja, egois dan pemarah
6.  Segi Sosial
-   menunaikan hak orang lain dan setiap yang berhak dalam kehidupan ;
-   etika sosial anak
7.  Segi Spiritual
-   Allah selamanya mendengar bisikan dan pembicaraan, melihat setiap gerak-geriknya dan mengetahui apa yang dirahasiakan ;
-   memperhatikan khusu', taqwa dan ibadah
Jika begitu banyak yang harus kita ajarkan pada anak, kapan waktu terbaik untuk memulai pendidikan kepadabuah hati ?
Simaklah beberapa hasil penelitian baru berikut ini :
1.  Fakta tentang otak :
a.   Saat lahir, bayi punya 100 miliar sel otak yang belum tersambung. Pada usia 0-3 tahun terdapat 1000 triliun koneksi (sambungan antarsel). Pada saat inilah anak-anak bisa mulai diperkenalkan berbagai hal dengan cara mengulang-ulang :
-   memperdengarkan bacaan Al Qur' an ;
-   Bahasa Asing seperti bahasa Inggris ;
-   memperkenalkan nama-nama benda dengan cara bermaindan menunjukkan gambar ;
-   memperkenalkan warna dengan menunjukkan kepadanya dalam bentuk benda yang dia kenal, warna-warna cerah di kamarnya dan gambar ;
-   memperkenalkan aroma buah melalui buku ;
-   membacakan cerita atau dongeng
Pada usia 6 tahun, koneksi yang terus diulang (mengalami pengulangan - pengulangan) akan
menjadi permanen. Sedangkan koneksi yang tidak digunakan akan dipangkas alias dibuang.
Oleh karenanya, usia sebelum 6 tahun adalah saat yang tepat untuk mengoptimalkan daya
serap otak anak agar tidak terpangkas percuma.
b.   Otak yang belum matang rentan terhadap trauma, baik terhadap ucapan yang keras maupun tindakan yang menyakitkan. Susunan otak terbentuk dari pengalaman. Jika pengalaman anak takut dan stress, maka respons otak terhadap dua hal itulah yang akan menjadi arsitek otak sehingga dapat merubah struktur fisik otak. Itulah mengapa kita harus menghindarkan diri dari memarahi anak atau memukulnya. Jika anak kita melakukan kesalahan atau melakukan sesuatu yang tidak sopan, sebaiknyalah kita mulai mengajarkannya mana yang betul dan sopan santun dengan cara yang arif serta penuh kesabaran. Kita dapat mencontoh bagaimana Rasulullah saw. bersikap sangat penuh kasih sayang terhadap anak-anak.
c.    Otak terdiri dari dua belahan yaitu kanan dan kiri yang memiliki fungsi yang berbeda namun saling mendukung.
-   Pekerjaan otak kiri berhubungan dengan fungsi verbal, temporal, logis, analitis, rasional serta kegiatan berpola.
-   Pekerjaan otak kanan berhubungan dengan fungsi kreatif dan kemampuan bekerja dengan gambaran (visual) dan berfikir intuitif, abstrak dan non-verbal serta kemampuan taktil/motorik halus pada tangan, termasuk pembentukan akhlak dan moral.
Sistem pendidikan kita maupun ilmu pengetahuan pada umumnya cenderung kurang memperhatikan kepandaian yang tak terucapkan. Jadi, masyarakat modern cenderung menganaktirikan belahan otak kanan.
Menurut Bob Eberle, seorang ahli pendidikan, "prestasi pikiran manusia memerlukan kerja yang terpadu antara belahan kiri dan otak kanan". Kalau tujuan kita adalah mengembangkan pribadi yang sehat dan jika kita ingin menumbuhkan kreativitas secara penuh, maka diperlukan pengajaran untuk menuju keseimbangan antara fungsi kedua belahan otak itu.
2.  Fakta tentang stress
a.   Anak yang mengalami stress pada usia kritis 0-3 tahun akan menjadi anak yang hiperaktif, cemas danbertingkah laku seenaknya.
b.   Anak dari lingkungan stress tinggi mengalami kesulitan konsentrasi dan kendali diri.
c.   Cara orang tua berinteraksi dengan anak di awal kehidupan akan membuat dampak pada perkembangan emosional, kemampuan belajar dan bagaimana berfungsi di kehidupan yang akan datang.
3.  Ciri-ciri anak pada milenium kedua :
-    mampu berpikir cepat ;
-    mampu beradaptasi dengan cepat dan benar ;
-    memiliki keimanan kuat sebagai filter ;
-    menguasai bahasa dunia ;
-    mampu menyelesaikan masalah dengan cepat ;
-    orang tua mempunyai 7 kebiasaan 

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dilihat dari berbagai hasil penelitian di atas dapat diperoleh bahwa tahap pertumbuhan bayi dimulai dari bertambahnya umur, berat badan, panjang badan dan lingkar kepala. Di dalam tahap perkembangan pada bayi maka terdapat perubahan-perubahan yang pesat karena memang pada masa bayi inilah dimulai interaksi antara sibayi dengan lingkungan sekitarnya seperti barang-barang perlengkapan bayi, orang tua yang dalam hal ini adalah ibu dan orang-orang terdekat.

Satu pesan sederhana dalam mendidik anak, yang mungkin belum kita sadari sepenuhnya. Betapa banyak yang dapat kita ajarkan kepada anak kita tiap hari, hanya dengan berada di dekatnya. Dengan mengasuh, bermain dan bercakap-cakap dengan bayi kita yang mungil, kita bisa menjadi guru pertama bagi si kecil. Jangan lupa anak tumbuh dan berkembang sangat pesat, pakailah prinsip  it's now or never  (kalau tidak sekarang berarti tidak sama sekali) dalam mendidik anak.

B.     Saran-saran
Saran – saran yang dirasa perlu untuk disampaikan penyusun makalah adalah sebagai berikut :
-          Untuk para pembaca
Dengan membaca makalah ini diharapkan pembaca mengetahui permasalahan pertumbuhan, perkembangan dan tata cara mendidik anak pada fase bayi secara garis besar sebagai pembelajaran awal dan untuk lebih lengkapnya bisa dicari referensi yang lengkap.
-          Untuk mahasiswa IKIP PGRI Samarinda
Kemampuan untuk mengetahui karakteristik peserta didik adalah dengan mengetahui latar belakang anak didik itu sendiri. Dan hal itu bisa kita awali dengan mempelajari makalah ini karena fase-fase awal kehidupan awal ini akan dapat mengidentifikasikan latar belakang munculnya tingkah laku anak didik.

  
DAFTAR PUSTAKA

"Pendidikan Anak Dalam Islam" karangan Abdullah Nashih Ulwan

k34437h.multiply.com/.../Tahap_pertumbuhan_dan_perkembangan_bayi_dan_balita


Emmy Soekresno, S.Pd Masa-Masa Penting Pertumbuhan Anak
Majalah ayahbunda seri Bayi sehat dan terawat 

Tidak ada komentar: