MENU

Minggu, 03 April 2011

orhie ahmad: perpustakaan sebagai cermin kepribadian bangsa

orhie ahmad: perpustakaan sebagai cermin kepribadian bangsa: "PERPUSTAKAAN IDEAL UNTUK MENCIPTAKAN MASYARAKAT BERPERADABAN TINGGIMuhammad AnsoriJika kita hidup..."

perpustakaan sebagai cermin kepribadian bangsa


PERPUSTAKAAN IDEAL UNTUK MENCIPTAKAN MASYARAKAT BERPERADABAN TINGGI
Muhammad Ansori
Jika kita hidup dilingkungan pendidikan atau sedang menempuh pendidikan tentu nama perpustakaan tidak asing lagi didengar bahkan banyak yang telah menjadi pengunjungnya. Akan tetapi hal ini biasanya sebagian besar terjadi untuk kalangan tertentu saja dan didaerah perkotaan saja. Hal ini tentunya menjadi ketidakseimbangan tingkat intelektual antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan misalnya ataupun daerah-daerah yang agak jauh dari pusat kota. Karena ketidakseimbangan ini juga akan mempengaruhi perkembangan didaerah itu dan menjadikan banyak terjadi kevakuman dalam usaha membangun keseterataan antar satu tempat dengan yang lain.  
Keberadaan perpustakaan dalam mengembangkan masyarakat yang cerdas dan berintelektual tinggi merupakan sebuah impian yang ada dalam benak setiap pecinta ilmu pengetahuan. Dengan berbagai macam disiplin ilmu yang ada didalamnya menjadi sebuah pilihan yang amat menarik bagi pengunjung yang memasukinya. Kemajuan cara berinteraksi antar sesama sedikit banyak dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki, Walau bagaimanapun perpustakaan adalah wadah yang menampung banyak ilmu ini merupakan salah satu aset yang menjadi kewajiban untuk dilestarikan dan dikembangkan untuk membentuk sebuah komunitas yang cerdas dan berpikiran maju.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa perpustakaan bisa menjadi solusi cerdas untuk menambah khazanah ilmu didalam otak kita sehingga segala macam problema yang terjadi bisa disikapi dengan baik. Perpustakaan bisa menjadi sebuah taman yang ingin selalu dikunjungi setiap orang untuk menyegarkan pikiran dan menjadi wahana positif dalam dunia pendidikan nusantara yang sekarang semakin gencar mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju lainnya. Perpustakaan juga menjadi tempat pelarian yang tepat bagi setiap orang yang mengalami masalah. Perpustakaan adalah tempat lahirnya intelektual,cendekiawan,ilmuwan bahkan yang lebih tinggi lagi dari itu. Didalam perpustakaan terkandung jutaan karya manusia cerdas nan jenius yang bisa kita transfer ilmunya kedalam memory otak dan kemudian diaplikasikan kedalam kehidupan kita yang riil.
Ada beberapa hal yang menyebabkan perbedaan karakteristik penduduk suatu zaman. Penghormatan terhadap ilmu pengetahuan yang terjadi pada saat dulu tidak lepas dari peran perkembangan politik,teknologi,dan keberagaman masyarakat. Karya-karya ilmuwan dahulu menjadi kiblat utama jika kita mau membuka wawasan ilmu pengetahuan dengan membaca karya-karya dibidang kedokteran,sosial,ekonomi maupun sejarah kebudayaan.
Perpustakaan menyediakan alat perangsang manusia untuk semakin maju yaitu dengan buku-buku berkualitas untuk dibaca dan dipahami oleh masyarakat. Buku merupakan ciri utama dari perpustakaan,walaupun disebagian perpustakaan sudah melengkapinya dengan layanan internet dan perlengkapan modern lainnya namun tak akan mengurangi kedudukan buku sebagai sumber utama ilmu pengetahuan.
Menilik kebelakang maka patut kita lihat kemajuan sebuah peradaban tinggi yang meliputi berbagai aspek ketika sebuah pemerintahan islam di Andalusia(spanyol) yang telah mencapai puncak kejayaan dengan menjadi pusat kebudayaan dunia. Akibat kerusuhan politik dan peperangan yang melanda Andalusia, kerajaan ini merosot sehingga menjadi kerajaan Granada. Selama dua tahun kerajaan inipun menjadi pusat peradaban dunia barat. Namun pada akhirnya benteng terakhir Granada dihancurkan oleh Kristen eropa pada tahun 1492 M. pada tahun 1499 M,Kardinal Ximenes,uskup dari Toledo memerintahkan agar semua buku berbahasa arab di Granada dikumpulkan.tumpukan tinggi khazanah ilmu yang konon memenuhi lapangan kota itu dibakar,hanya tersisa 300 buku kedokteran yang kemudian diserahkan kepada Universitas Alcala,Spanyol.8
Pada abad ke-10, kota Cordova (Spanyol)  memiliki 700 masjid, 60.000 istana, dan 70 perpustakaan, dan salah satu perpustakaan yang terbesar memiliki hingga 500.000 naskah. Sebagai perbandingan, perpustakaan terbesar di Eropa Kristen saat itu memiliki tak lebih dari 400 naskah, bahkan pada abad ke-14 Universitas Paris baru memiliki sekitar 2.000 buku. Perpustakaan, penyalin, penjual buku, pembuat kertas, dan sekolah-sekolah di seluruh Al-Andalus menerbitkan sebanyak 60.000 buku tiap tahunnya, termasuk risalah, puisi, polemik dan antologi. Sebagai perbandingan, Spanyol modern menerbitkan rata-rata 46.300 buku tiap tahunnya, menurut UNESCO.9
Pendudukan Spanyol atas Andalusia juga telah membuat kita kehilangan perpustakaan-perpustakaan besar yang diceritakan sejarah dengan mencengangkan. Semua buku dibakar oleh pemeluk-pemeluk agama yang fanatik. Bahkan buku-buku yang dibakar dalam sehari di lapangan Granada menurut taksiran sebagian sejarawan berjumlah satu juta buku. (Dr. Mustafa as-Sibai, Peradaban Islam; Dulu, Kini dan Esok, hlm. 187)
Dari informasi itu kita menarik kesimpulan bahwa peran perpustakaan sangat besar dalam menciptakan sebuah kehidupan masyarakat yang berperadaban tinggi.
Tentunya perpustakaan dahulu menjadi rahasia kejayaan kerajaan Andalusia dan Granada karena dari sanalah mereka mengaplikasikan ilmu-ilmu yang terdapat dalam karya-karya yang ada diperpustakaan. Masyarakat kita perlu dibangkitkan motivasi untuk lebih menghargai ilmu pengetahuan disaat bermunculan berbagai macam fasilitas dan tempat yang menarik. Perpustakaan harus bertindak dengan cerdik dan cepat guna memasarkan keunggulannya pada masyarakat. Kecermatan dalam strategi ini harus dimulai dengan memberikan pengenalan awal kepada masyarakat, Memberikan pelayanan yang profesional dan menyenangkan untuk masyarakat yang mengunjunginya.
Untuk itu perpustakaan mempunyai kewajiban untuk melakukan reformasi disegala aspek yang mampu berjalan sesuai dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan ciri khasnya sebagai pusat ilmu pengetahuan. Ada beberapa metode untuk perpustakaan mengembangkan potensinya dengan kemasan yang lebih inovatif kepada masyarakat.
a.         Peran Sosialisasi
Untuk memunculkan minat baca masyarakat, sosialisasi sangat dibutuhkan. Kaum pelajar merupakan sasaran utama metode ini. Maka dilakukanlah berbagai macam acara untuk menarik minat diantaranya dengan seminar-seminar,acara bedah buku,kerjasama dengan perpustakaan sekolah dan perlombaan-perlombaan yang mampu merangsang mereka untuk berfikir dan menyukai kebiasaan membaca.
Dunia pendidikan menjadi wahana bagus untuk perpustakaan akan tetapi aspek-aspek lainpun juga perlu disentuh. Sosialisasi keberbagai macam masyarakat perlu dilakukan dengan cepat dan tepat. Kepada para petani,nelayan,para wiraswasta dan segala macam profesi masyarakat harus diberikan sebuah sosialisasi yang menarik agar kemampuan mereka semakin baik. Buku-buku yang berhubungan dengan segala bidang akan memberikan minat yang cukup untuk mereka sehingga bisa mencapai kesuksesan disegala bentuk mata pencaharian yang mereka geluti. Perpustakaan keliling yang termasuk layanan yang disuguhkan perannya tidak hanya meliputi sekolah-sekolah saja akan tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah yang mempunyai latar belakang mata pencaharian tertentu dan menyediakan buku-buku yang baik untuk dipinjamkan. Buku cara bercocok tanam yang baik,pencegahan terhadap hama penyakit ataupun pemasaran hasil panen akan membuat para petani lebih tertarik dan  antusias untuk mengetahuinya. Begitu pula disektor-sektor lainnya seperti perikanan,perkebunan dan lain sebagainya.
Untuk khalayak umum perpustakaan melakukan sebuah langkah sosialisasi yang mencakup semuanya dan tidak menekankan kepada insan pelajar saja ataupun mahasiswa tetapi seluruh lapisan masyarakat. Perpustakaan harus mampu merangkul pengunjung dengan iklan yang cerdas melalui poster,baliho maupun melalui media saling memberi informasi dari satu orang ke orang lainnya.
Dengan tenaga yang profesional dan berkomitmen tinggi, perpustakaan mempunyai kemampuan untuk merubah persepsi masyarakat tentang perpustakaan dan menjadikan mereka masyarakat yang peduli akan pengetahuan dan perkembangan zaman. Hal ini pula yang akan memicu kebangkitan bagi bangsa ini disegala bidang.
b.        Pelayanan yang profesional dan menyenangkan.
Pelayanan merupakan hal penting yang harus diperhatikan untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung perpustakaan. Setiap kebutuhan yang terdapat pada pengunjung dapat diberikan layanan  yang profesional dengan melalui prosedur yang telah ditentukan. Pada saat memasuki perpustakaan kebutuhan pengunjung adalah membaca,meminjam buku,mendaftar menjadi anggota baru,ataupun hal yang lainnya dan hal ini harus dicermati oleh petugas. Kedekatan petugas kepada para pengunjung akan lebih efektif untuk menciptakan suasana menyenangkan dan bersahabat. Pengelompokan tata ruang berdasar bidang-bidang disiplin ilmu diolah sedemikian rupa sehingga akan lebih memudahkan pengunjung mencari objek yang sedang dicarinya. Ruang baca yang rapi akan membuat kenyamanan bagi para pengunjung. Untuk memberikan kenyamanan dan nilai tambah maka perlu juga memberikan sedikit hiburan seperti adanya alunan musik yang menghibur untuk mengatasi kejenuhan pada saat membaca dan lain sebagainya disetiap ruang baca.
Memberikan pengelompokan tempat untuk memberikan kenyamanan seperti kelompok yang khusus untuk anak-anak dan dewasa,tempat untuk ruang membaca,berdiskusi atau ruang untuk menikmati layanan intenet diperpustakaan. Ruang juga patut didesain yang menarik sehingga menjadikan kesan yang indah bagi setiap pengunjungnya seperti yang dilakukan oleh perpustakaan diluar negeri semisal perpustakaan di Oxford Inggris,Boston di USA,Anglica Roma Italia,Salamanca Spanyol,Al Azhar Mesir dan masih banyak lagi lainnya yang bisa dicontoh dari segi memberi kepuasan kepada pengunjung untuk mencari referensi buku sekaligus membuat mereka terhibur. Seperti layanan publik lainnya maka saran-saran maupun ide kreatif dari pengunjung perlu diolah dan direspon untuk kemudian dijadikan evaluasi perbaikan pelayanan disaat yang mendatang.
c.         Fasilitas yang lengkap dan bermutu.
Selain pelayanan yang baik,perpustakaan ideal adalah memiliki fasilitas yang lengkap dan bermutu. Dimulai pada saat melayani pengunjung hingga semua yang terdapat didalam perpustakaan itu sendiri. Pelayanan yang sistematis dibantu alat-alat yang modern membantu efisiensi dari petugas untuk memberikan pelayanan kepada pengunjung. Keberagaman buku,artikel,majalah ataupun ensiklopedia sangat diperhatikan sehingga perpustakaan bisa dinikmati oleh berbagai macam masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.
Keseimbangan antara disiplin ilmu dan pengetahuan akan memberikan alternatif pilihan untuk masyarakat. Buku yang bermutu dan menarik menjadi salah satu bagian penting perpustakaan. Perpustakaan harus mampu membaca perkembangan yang terjadi dilingkungan masyarakat dan karya-karya terbaik yang diminati masyarakat seyogyanya telah berada dideretan daftar buku yang terletak dirak-rak perpustakaan. Penambahan buku terbaru secara berkala akan memberikan nilai lebih dan semakin menjadikan pengunjung tetap setia untuk terus antusias membaca.
Dewasa ini selain buku banyak perpustakaan yang telah memberikan pelayanan internet. Hal positif ini hendaknya tetap di barengi dengan pengawasan yang cermat dari petugas untuk mengantisipasi penyalahgunaan teknologi ini.
1.     Ahdal,M.Qadari.studi wawancara dengan sepuluh tokoh orientalis,Surabaya:pustaka progressif,1996.
2.     Dr. Mustafa as-Sibai, Peradaban Islam; Dulu, Kini dan Esok,Jakarta:Gema Insani Press.1993.
tulisan ini urung dikutsertakan ke sebuah lomba karya ilmiah