MENU

Selasa, 28 Juni 2011

BUKTI KEBERADAAN ALLOH SWT

Asmu hari ini diundang oleh temannya yang berbeda kampus ke sebuah pengajian yang seluruh pesertanya adalah mahasiswa yang merupakan anggota dari sebuah perkumpulan mahasiswa islam atau biasanya disebut LDK gitu lah. Asmu awalnya mengira akan menjadi jamaah yang mendengarkan ceramah ternyata diluar dugaan teman yang mengajak tadi menyuruh kang asmu yang menjadi pemateri. Permasalahan yang diangkat agaknya sangat sulit sekali karena menyangkut tentang tauhid. Asmu sebenarnya menawarkan untuk membahas hal-hal yang ringan-ringan saja mengenai perbedaan fiqih beberapa mahzab misalnya namun ditolak. Akhirnya Asmu tidak dapat mengelak lagi. Dengan menghirup nafas panjang untuk mengurangi kegugupannya kang Asmu dan melangkah menuju meja kecil yang berada depan.
Setelah dibuka dengan membaca ayat suci Al Qur'an langsung Asmu dipersilahkan untuk membahas masalah Keimanan ini. 
" Ana tidak mempersiapkan diri untuk mengisi pengajian hari ini apalagi dengan tema yang sangat penting sekali. Akan tetapi ana telah diberikan kepercayaan untuk mengisinya oleh karena itu silahkan bertanya tentang tauhid ini untuk kemudian insya Alloh akan coba ana jawab sebatas kemampuan ana.." itulah yang keluar dari mulut Asmu setelah membukanya dengan salam dan memanjatkan syukur kepada Alloh atas segala nikmatnya.
seorang mahasiswa mengacungkan jarinya.
" mungkin yang perlu dijelaskan disini oleh akhi adalah apa bukti adanya Tuhan itu! karena itulah yang menjadi pertanyaan awal yang paling mendasar untuk keimanan ini!" ucapnya dengan lantang.
Asmu mengangguk tersenyum dan terdiam sejenak.
" Afwan, boleh tau nama akhi.." tanya Asmu kepada mahasiswa yang berkata lagi.
" Sidik.." jawabnya.
Asmu menatap kesemua mahasiswa yang berada disitu  dan kemudian menegapkan badannya.
" Iman itu adalah percaya. benar tadi apa yang dikatakan Sidik bahwa Tuhan itu adalah pertanyaan yang dasar untuk para pencari Tuhan. Seperti apa yang dilakukan oleh nabi Ibrahim ketika mencari Tuhan. dan sekarang saya akan mencoba menjelaskan bukti-bukti dari eksistensi Alloh ".
" Akh sidik, apakah ada sesuatu atau orang yang bisa menentukan kapan dia mulai ada dan adanya dimana?" tanya Asmu kepada Sidik.
" tidak ada," Jawab Sidik.
" Apakah ada sesuatu yang bisa memutuskan seperti apa ciri-cirinya sendiri dan karakternya sebelum dia diciptakan? " kembali Asmu bertanya dan kembali sidik menggeleng begitu juga yang lainnya.
" benar, itu artinya harus ada kekuatan yang mampu melakukan itu semua dan itu adalah Alloh ( Tuhan)." Jelas Asmu yang kemudian menunjuk lelaki disebelah Sidik.
" Ana Agus " 
" Agus, sesuatu itu dapat berubah, ada awal dan akhir, dan setiap awal pasti membutuhkan sesuatu yang tidak berawal agar tetap bisa eksis. oleh karena itu harus ada yang ada dengan sendirinya dan tidak berubah. apa kah itu?"
Agus berfikir sejenak menelaah kata-kata Asmu. " Tuhan!" sebutnya.
" benar itu adalah Tuhan. kemudian..." Asmu menunjuk sampingnya Agus.
" Nijar akhi" 
" Hidup itu teka-teki namun transparan alias ada. Ilmuwan aja ga bisa jelaskan sebab-sebabnya dan hal itu menunjukkan suatu kekuatan kreatif. ". Asmu berhenti.
" Tuhan!" kata Nijar sedikit ragu.
" Jangan ragu Akh, itu adalah benar. Tuhan adalah pencipta Kehidupan..tidak bisa diragukan hal itu..." kata Asmu.
" pohon rambutan yang ada diluar itu hidup karena kerja sama dan kolaborasi dengan segala macam seperti udara, air, tanah dan cahaya matahari. Alam semesta ini teratur dan pencipta keteraturan adalah Tuhan, jadi tidak mungkin ini terjadi kebetulan atau alam sendiri yang bertindak " sambil menunjuk sebuah pohon rambutan Asmu menjelaskan. 
" kemudian coba cermati semua ciptaan segala sesuatu di alam semesta!. kualitas seni yang menakjubkan, ciptaan dibagi menjadi keluarga, gen, spesies da kelompok lainnya yang tak terhitung. walau banyak variasi kita melihat keteraturan, seni dan ketentraman. Ini menandakan adanya Zat yang mempunyai kekuatan dan pengetahuan mutlak. lagi-lagi ini tertuju kepada Tuhan" lanjut Asmu.
setelah itu Asmu menghentikan sejenak. 
" sebelum ana lanjutkan apakah akhi paham yang tadi?" tanya Asmu.
" Paham akh.." salah seorang berkata. 
" Rasanya jika ada orang awam yang dijawab seperti itu bakal pusing deh akh" celetuk yang lain.
Asmu tersenyum.
" Tenang saja, masih ada banyak lagi kok dan tentu bisa dipahami oleh orang yang awam salah satunya " katanya.
" Tidak ada yang sia-sia di alam semesta ini. sekecil apapun itu pasti mempunyai manfaat. ini semua memerlukan Zat yang bijak yang menetapkan tujuan tertentu dalam penciptaan, Tuhan!" Jelas Asmu.
seseorang mengangkat tangannya kemudian berbicara.
" Jadi intinya kita meyakini adanya tuhan dari segala hal ciptaanNYA?"
" 100% betul, Ciptaan Tuhan membuat kita yakin dengan keberadaanNYA". jawab Asmu.
" Selain itu segala sesuatu di alam semesta saling tolong menolong dan hampir semuanya membantu manusia dengan cara yang diatur secara luar biasa. Dan semua itu menunjukkan ada Zat yang mengatur yakni Alloh." Lanjut Asmu.
Semua yang hadir mengerti dan memahami apa yang disampaikan tentang bukti-bukti yang membuat manusia semakin beriman kepada Alloh SWT Tuhan semesta alam. 
" Sebenarnya masih banyak lagi bukti-bukti yang bisa disebutkan untuk semakin meyakinkan kita akan keberadaan Alloh SWT. Mulai dari perbedaan raut muka antara manusia satu dengan yang lain dari zaman Adam hingga sekarang, fenomena alam yang luar biasa, tentang roh yang sepanjang masa menjadi misteri, Kesepakatan dari zaman dulu hingga sekarang semua percaya adanya Tuhan, adanya kitab-kitab suci dan Qur'an, serta adanya pengingat bagi suatu kaum apapun..."
Setelah itu Asmu kembali berdialog dengan kumpulan mahasiswa itu. Terpandar kelegaan dalam wajah Asmu ketika selesai memberi penjelasan. Seluruh mahasiswa yang hadir menyalaminya dan beberapa mengucapkan terima kasih telah memberikan penjelasan yang lumayan lengkap untuk satu bahasan. 



Senin, 27 Juni 2011


Khusyuk

Awan mulai berubah warna dari cerah menjadi tampak gelap, nampaknya hujan akan segera turun,kami bertiga masih berkumpul dipinggir masjid. Menjadi kebiasaan kami jika usai sholat selalu menyediakan waktu untuk berbicara masalah-masalah yang terjadi hari ini. Dayat duduk bersandar di dinding dengan kaki diselonjorkan kedepan dan Muhtar sendiri menyibukkan diri mencari kertas tipis yang merupakan bukti pembayaran kuliah selama satu semester didalam tasnya. Aku sendiri membaca buku yang baru saja kupinjam diperpustakaan sebelum sholat tadi.
“ setelah dipikir-pikir kenapa ya sholatku kok ga pernah khusyuk?” Dayat mulai mengawali arah pembicaraan kami kali ini. Aku yakin sehabis ini pasti langsung ada reaksi dari Muhtar yang memang agak vocal memberikan pendapatnya.
“ aku juga yat,selalu saja ada yang dipikirkan saat kita sholat entah itu masalah kampus,kerjaan bahkan hal-hal yang sepele” tuh kan pasti Muhtar langsung memberi komentar. Aku masih sibuk dengan buku yang kubaca walaupun aku juga mendengarkan apa yang mereka obrolkan.
“ hampir setiap saat selalu ada yang kita fikirkan dan itu selalu takterbatas. Kadang-kadang kita memikirkan hal ini dan secara cepat berpindah ke hal lainnya lagi mungkin inilah yang membuat kita selalu tak pernah bisa konsentrasi pada saat sholat.”ucap Dayat dibarengi perubahan posisi kakinya menjadi bersila.
“ apalagi dengan mata yang terbuka dan apa yang kita pandang tentu saja sangat susah untuk khusyuk dalam sholat, iya kan an?” Muhtar menoleh ke arahku.buku yang tadi kubaca kumasukkan kedalam tas dan mulai mengikuti pembicaraan mereka berdua.
“ bagaimana kalo sholatnya kita pejam mata?” jawabku singkat.
“ itukan makruh,karena low sholat kita dianjurkan untuk menunduk dan melihat tempat sujud kita !” tukas Dayat cepat.
“ iya an!.malah nanti kita jadi tertidur lagi!”dukung Muhtar disambut ketawa Dayat yang merasa didukung.
“ ya itu sih kalo kamu yang lakukan,!”
“tapi apa salahnya jika kita bisa khusyuk dengan cara demikian karena dengan mata terpejam tak akan terlihat sesuatu yang  bisa membuat kita terganggu.”jelasku.
“tapi bagaimana kita mengetahui n menegur apabila imam melakukan kesalahan?”Tanya Dayat seraya memberi jalan pada orang yang melewati kami.hujan mulai turun dengan lebat dan membuat banyak orang bernaung diserambi masjid sementara kami semakin asyik dengan masalah sholat khusyuk.
“ kalo kita terpejam mungkin itulah yang akan terjadi seolah kita ini sholaat sendirian.” tanpa memberi jawaban Muhtar malah menguatkan pertanyaan Dayat. wahh kayaknya mereka kompak sekali hari ini seperti halnya saat mereka berdua kompak menghabiskan semangkuk bakso dalam tempo 5 menit,hehe.
“baiklah apa kalian mau mendengar jawaban yan g lumayan panjang dariku tentang sholat khusyuk?”aku mengajukan tawaran pada mereka berdua.
“asal jangan dengan mata terpejam itu aja kan kurang tepat karena low aku baca buku tentang sholat bahwa memejamkan mata itu termasuk makruh,gimana tar?” lirik Dayat pada Muhtar dan ditanggapi dengan senyum dan anggukan menyetujui tawaran balik dari Dayat.
“iya beres.” Kataku sambil membuka tas mengambil sebuah kertas dan menyerahkan pada Dayat. Muhtar bergeser kedekat Dayat untuk melihat apa yang tertulis dikertas.
" Berwudhu dengan tenang dan perlahan agar air yang mambasahi tubuh meresap dan menyegarkan sehingga kondisi pada saat sholat akan nyaman. Pada saat sholat pandangan tertuju pada tempat sujud dan hindari pandangan selain tempat sujud itu. Sibukkan otak untuk memikirkan arti dari setiap bacaan sholat sehingga tidak akan muncul pikiran lain karena hal ini." Kata Muhtar membaca tulisan itu.
Hujan hanya berlangsung singkat,secara bergantian orang-orang mulai meninggalkan masjid dan kamipun mengikuti jejak untuk pulang kerumah masing-masing.
Selama ini banyak yang menjadikan solat sebagai suatu tuntutan dan dirasakan sebagai pemenuhan suatu kewajiban saja. Hal ini yang menyebabkan tidak adanya perubahan sikap pasca kita melaksanakan sholat. Sholat yang baik adalah sholat yang mampu memberikan perubahan setiap saat dalam artian sholat menjadi suatu pencerahan bathin yang membuat kita menjauhi larangan dari Alloh SWT dari satu sholat  dengan sholat yang lainnya.sholat yang baik akan mampu mencegah kita dari perbuataan yang keji dan mungkar dan hal ini terdapat dalam Al Qur’an surah al Ankabut ayat 45. Untuk menciptakan sholat yang khusyuk maka anggaplah setiap sholat yang kita lakukan adalah sholat yang terakhir kali dan besok kita sudah meninggal dunia karena rasululloh telah memberi salah resep sholat khusyuk dalam sabdanya   “apabila kamu melakukan sholat,maka lakukanlah seperti sholat orang yang (melakukan) perpisahan.” (H.R. Ibnu Majah dari Abu Ayyub,Al Baihaqi dari Ibn Umar dan dari Anas).

Kutipan dari buku " Etika Sosial Islam"


Peran Individu dalam Kebangkitan Bangsa
Dr. Mushthafa as Siba'i
Disiarkan pada hari Jum'at : 6 Sya'ban 1373 H. (9 April 1954 M)
Tubuh umat adalah adalah laksana satu sosok makhluk hidup, yang dapat menderita penyakit dan gangguan, seperti halnya tubuh seorang individu. Dan sebagaimana halnya pemerintah berusaha memelihara individu dan masyarakat dari ancaman penyakit yang berbahaya dan gangguan buruk, begitu juga syari'at dan peradaban-peradaban yang tinggi berusaha menjaga masyarakat dari penyakit-penyakit sosial dan moral. Sehingga tubuh umat terus terpelihara dari penyakit; kuat, kokoh, dapat menjalankan kewajibannya dengan penuh vitalitas, mampu menghadapi kesulitan dengan tegar, dapat hidup dengan mulia, tangguh daya tahannya, mulia tujuannya, terpuji akhlak dan nama baiknya, menikmati keamanan yang menyeluruh, dan memiliki kebahagiaan yang dirasakan oleh seluruh manusia. Sehingga dalam ketenteraman dan ketinggian ruhani mereka, mereka laksana malaikat langit yang tidak merasakan takut dan kesedihan.
Barangkali, yang menyebabkan kita ketinggalan dari gerbong kehidupan yang mulia dan terhormat adalah, perhatian kita terhadap penyakit sosial masyarakat kita amat rendah dibandingkan perhatian kita terhadap upaya mengejar pertumbuhan pendapatan, kekayaan dan berbagai bidang kehidupan masyarakat. Masih banyak dari kita yang berkeyakinan bahwa aspirasi dan kedudukan kita tidak akan dihormati serta tidak akan mendapakan tempat yang layak, kecuali jika kita telah memiliki semua bentuk kemewahan dan kemegahan dalam kehidupan bangsa-bangsa yang terhormat pada masa kini. Mereka lupa, bahwa kemewahan material adalah buah dari kemajuan peradaban, bukan fondasi kebangkitan peradaban itu. Dan bangsa-bangsa yang saat ini dikagumi dengan kemajuan ilmu pengetahuannya, tekhnologinya, seninya dan kekuatan militernya, mereka itu tidak melupakan penyakit-penyakit sosial masyarakat mereka pada awal kebangkitan mereka; tidak seperti sikap kita yang melalaikan hal itu saat kita ingin mewujudkan kebangkitan peradaban kita; dan mereka pun tidak terjerumus dalam kelalaian seperti yang terjadi dengan kita. Umat adalah kumpulan dari individu-individu yang bersatu dengan teguh, maka setiap kali individu itu baik, maka baik pulalah umat itu, dan saat akhlak umat terpelihara dengan kuat dan bersih, maka arah kemajuannya menjadi baik, dan tujuannya menjadi lurus.
Dapat dikatakan, Islam adalah agama yang paling banyak memberikan perhatian terhadap keseimbangan antar pelbagai kekuatan yang berbeda dalam masyarakat, dan terhadap upaya membangun umat yang kuat, yang tidak memiliki celah-celah kelemahan. Anda akan dapati bahwa Islam amat memberikan perhatian dalam masalah pengaturan kehidupan material manusia, lebih dari yang diberikan oleh aliran-aliran ekonomi; ia juga memberikan perhatian dalam masalah meluruskan moral masyarakat, lebih dari perhatian yang diberikan oleh aliran-aliran moral yang ada di dunia ini; demikian juga Islam amat memperhatikan masalah penyucian ruhani dan pembersihan jiwa, lebih dari perhatian yang diberikan oleh agama-agama ruhani (gnostis). Islam menyeleraskan semua dimensi tadi dengan baik, sehingga Anda akan mendapati Muslim yang sejati tampil kuat dalam seluruh dimensi kehidupannya : kuat ruhaninya, kuat akhlaknya, kuat pisiknya, dan kuat dalam seluruh bidang kehidupan. Alangkah agungnya sabda Rasulullah Saw berikut ini: "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWt daripada Mukmin yang lemah." (HR. Muslim)
Tidak dipungkiri lagi, saat ini kita mengalami banyak penyakit sosial yang akut. Yang keberadaannya menyebabkan umat ini tidak mungkin dapat meraih kebangkitannya, dan tidak dapat berjalan dengan baik. Penyakit sosial kita itu berbeda-beda bentuknya, baik dalam lingkup individu, keluarga maupun masyarakat. Penyakit itu melanda semua lapisan masyarakat, baik yang terpelajar maupun kalangan awam, yang tua maupun yang muda, orang kota maupun penduduk pedesaan.
Oleh karena itu, pembicaraan kami akan difokuskan pada upaya mengenali penyakit-penyakit itu dan upaya penanggulangannya. Metode yang kami gunakan adalah berbicara dari ruh ke ruh, dan dari hati ke hati. Sehingga diharapkan segenap lapiran masyarakat tertarik untuk memperhatikan dan mendengarkannya, meskipun mereka berbeda-berbeda keyakinannya, aliran politiknya dan kedudukan sosialnya. Semoga, dengan begitu, kebangkitan masyarakat kita di era modern ini dapat berjalan di jalan yang lurus dan tidak menyimpang.
Barangkali, titik berangkat untuk mengobati penyakit akhlak sosial kita dimulai dari lingkup individu; karena individu adalah sel pertama dalam bangunan masyarakat. Gerakan-gerakan reformasi masyarakat selalui memulai usahanya dari lingkup individu, bukan dari lingkup masyarakat. Memperbaiki dan mengkader sepuluh orang dari setiap daerah dengan sebaik-baiknya, sehingga membuat mereka dapat menjadi pelopor masyarakat dalam mengikuti petunjuk, kebaikan dan istiqamah, inilah yang nanti akan mengantarkan masyarakat mereka kepada kebaikan dan kepada kehidupan social yang bersih. Rasulullah Saw sendiri tinggal di Mekkah [setelah pengutusan beliau] selama tiga belas tahun memfokuskan diri untuk mendidik dan mengkader individu-individu umat beliau, sehingga saat binaan beliau telah mencapai puluhan orang, mulailah beliau bergerak untuk membangun negara yang baik, dan peradaban yang baik pula. Abu Bakar, Umar, Ali, Utsman, ibnu Mas'ud dan para sahabat semacam mereka-lah yang berperan dalam mendirikan bangunan negara dan peradaban Islam yang cemerlang. Mereka itulah yang diajarkan dan dididik oleh Rasulullah Saw di pelosok-pelosok kota Mekkah, di Darul Arqam, dan di halaman Ka'bah, untuk memperkuat ruhani mereka, menggembleng jiwa mereka, dan meluruskan akhlak mereka. Sehingga saat mereka yang dididik itu mulai berperan dalam membela agama Islam, mereka segera menunjukkan hasil yang demikian besar, dan peran mereka tak tertandingi dalam membawa manusia menuju hidayah Islam.
Individu-individu yang telah menciptakan negara-negara dan mendirikan peradaban-peradaban, yang meruntuhkan tirai kebodohan, yang menjelajahi segenap cabang ilmu pengetahuan, yang merubah perjalanan sejarah, dan yang telah menciptakan pengaruh yang besar dsalam kehidupan bangsa mereka atau kehidupan manusia, mereka itu adalah individu-individu yang memiliki kemaun yang keras, akhlak yang lurus, dan kehidupan mereka terbebaskan dari penyakit kejiwaan maupun pisik yang berbahaya. Saat mengatakan begitu, aku tidak bermaksud meremehkan masyarakat, dan menafikan peran dan sumbangsih mereka dalam gerakan reformasi; karena pada dasarnya pada masyarakat adalah tonggak semua gerakan reformasi dan revolusi social yang besar, namun kekuatan masyarakat itu selalu bersipat seperti tubuh yang membutuhkan akal yang menyusun strategi dan berpikir. Ia adalah seperti mobil yang keberadaannya membutuhkan semua elemen mobil itu, namun ia tidak dapat berjalan tanpa keberadaan sang sopir. Jika suatu gerakan reformasi ditakdirkan memiliki pemimpin yang mengusung misinya, menyebarkan prinsip-prinsipnya, dan membuka mata masyarakat akan cahaya yang terang benderang, niscaya masyarakat akan mampu meniti jalannya menuju kebaikan, dan menunaikan misinya yang besar dalam sejarah.
Untuk mewujudkan individu yang baik, didirikanlah sekolah dan universitas, masjid dan tempat ibadah, organisasi masa dan klub. Dari sini, maka misi sekolah, masjid dan ormas saling melengkapi satu sama lain. Di masjid, ruh individu itu dibangun, kemudian di sekolah akalnya dikembangkan, sementara di ormas akhlaknya-lah yang dibina. Oleh karena itu, keberadaan semua institusi tadi secara bersamaan adalah bagian dari kebutuhan primer masyarakat Islam yang sehat, sementara ketiadaan salah satu institusi tadi adalah petunjuk adanya ketidak lengkapan dan kekacauan dalam masyarakat itu. Sekolah tidak lengkap tanpa keberadaan masjid, dan ormas juga tidak dapat sempurna tanpa adanya sekolah. Orang-orang yang berpendapat bahwa masjid bukanlah bagian pokok dari bangunan masyarakat, mereka mengatakan demikian karena mereka hanya ingin membangun generasi yang berakal namun tidak memiliki ruhani. Sikap mereka itu salah, begitu pula halnya orang yang mengatakan bahwa sekolah bukanlah sesuatu yang penting dalam bangunan masyarakat modern, dan mengatakan bahwa masjid atau ormas tidak membutuhkannya. Karena ruhani tidak dapat hidup tanpa adanya akal, dan akal serta ruhani tidak dapat menjalankan fungsinya jika tidak disertai akhlak yang membimbingnya untuk menjalankan pekerjaan sosial yang menghasilkan dan bermanfaat.
Benar jika kita mengatakan bahwa masjid atau tempat ibadah memegang peranan pertama dalam membentuk individu yang baik ; ia datang sebelum sekolah atau ormas, bahkan pada masa awal sejarah peradaban Islam, masjid juga menjalankan fungsi sekolah dan ormas sekaligus. Pada hari kedatangan Rasulullah Saw ke Madinah, usaha pertama yang beliau lakukan, dan batu perama yang beliau letakkan dalam fondasi negara yang nantinya merubah perjalanan sejarah, adalah membangun masjid Nabawi yang mulia. Masjid beliau adalah laksana pabrik yang memproduksi pejuang-pejuang kebenaran, yang dibanggakan oleh gerakan reformasi manusia yang abadi. Abu Bakar, Khalid, Sa'd, Umar, dan Ali, adalah tak lebih dari anak-anak didik yang dihasilkan oleh masjid Nabawi, yang pada masa hidup Rasulullah Saw berfungsi sebagai tempat ibadah, sekolah, dan ormas sekaligus. Sekolah-sekolah kita, yang mengusung bendera ilmu pengetahuan dan peradaban di abad pertengahan, semuanya dimulai dari masjid. Masjid-masjid pada hakikatnya tidak lebih dari sekolah-sekolah tempat para anak didik belajar di siang hari, dan tidur di ruang-ruang masjid pada malam hari. Sejarah telah menceritakan kepada kita tentang msjid-masjid Islam yang besar, seperti masjid Madinah, masjid Cordoba, masjid Al Azhar, dan masjid Umawi; bahwa tiang-tiang masjid itu telah menjadi tempat bersandar para ulama yang dikelilingi oleh para anak didik, dalam kelompok-kelompok. Bahkan ada yang mengatakan bahwa di dalam masjid Cordoba terdapat banyak tiang, dan di setiap satu tiang terdapat seorang alim (guru) yang dikelilingi oleh para muridnya.
Ketika aku berbicara tentang peran masjid dalam mengobati akhlak masyarakat, tidak berarti aku telah keluar dari benang merah metode yang telah aku gariskan dalam mengkaji masalah ini; karena pada saat ini, perhatian ilmu jiwa sosial terfokus pada upaya untuk menggunakan agama sebagai media penyembuh pelbagai penyakit jiwa yang menimpa banyak orang dalam peradaban modern ini. Kegelisahan, kesedihan, tekanan jiwa, egoisme, alianasi jiwa, dan kriminalitas moral, semua itu dapat dibantu pengobatannya dengan nuansa ruhani yang diberikan oleh masjid.
Oleh karena itu, setiap kali datang waktu shalat, Rasulullah Saw memerintahkan Bilal untuk segera melantunkan adzan, dan bersabda: "Bilal, hiburlah diri kami dengan adzan dan shalat." Sabda Rasulullah Saw mengandung makna kejiwaan yang jauh, yang hanya keluar dari sosok seperti pendidik yang agung itu: Rasulullah Saw. Dalam menceritakan pribadi Rasulullah Saw, para sahabat mengatakan bahwa jika beliau mengalami suatu masalah atau ditimpa kesulitan, beliau segera melaksanakan shalat. Dan Ibrahim bin Adham, salah seorang tokoh sufi terkenal, berkomentar saat ia bangun malam dan melaksanakan shalat sambil bermunajat kepada Rabb-nya, sebagai berikut: "Kami sedang berada dalam kelezatan yang tak terkira, yang seandainya kelezatan itu diketahui oleh para raja, niscaya mereka akan memerangi kami untuk merebutnya".
Ketenangan, kedamaian dan kelezatan seperti itulah yang dibutuhkan oleh dunia kita yang sedang sakit, dan masyarakat kita yang dibebani oleh berbagai depresi, kegelisahan dan penyakit jiwa. Dalam keyakinanku, ukuran kebenaran, keadilan dan kemuliaan yang lenyap dalam perilaku para politikus dan pejabat pemerintah, tidak dapat diobati kecuali jika para pejabat dan politikus itu merasakan kelezatan ibadah seperti yang dirasakan oleh masyarakat, dan menemukan ketenangan di hadapan Khaliq-nya yang Maha Agung.
Apakah Anda pernah mencoba melaksanakan ibadah dengan caranya yang benar, dan kemudian Anda mendapati pengaruhnya dalam ruh dan akhlak Anda? Jika Anda tidak melakukan (dan merasakan) hal itu hingga hari ini, maka segeralah melaksanakannya dengan menghadapkan diri Anda dalam kekhusyu'an ke hadapan-Nya, sehingga Anda mendapati kebenaran firman Allah SWT:
"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan keji) dan mungkar". (QS. Al 'Ankabuut: 45)
Amma Ba'du

LEGOWO 
Beberapa minggu yang lalu anak-anak SMP yang kelas tiga atau sekarang menjadi kelas sembilan telah melaksanakan ujian nasional untuk kelulusan mereka agar dapat melanjutkan sekolah ketingkat lebih tinggi.
Geng percil pun tidak ketinggalan untuk mengikuti moment itu yang dilaksanakan diseluruh Indonesia karena memang mereka sebagian besar mempunyai kakak yang sedang dag dig dug der menunggu pengumuman kelulusan. Besok adalah hari senin yang menjadi hari pengumuman kelulusan dan kang Asmu mempunyai kegiatan dihari minggu ini untuk menyambut hari kelulusan di langgar nurul ikhlas, oleh karena itu sekarang kang Asmu sedang sibuk menata ambal untuk menjadi tempat duduk yang ikut kegiatan.
“ Gimana jang, udah disapu lantai serambinya?” tanya kang Asmu pada ujang yang kebetulan menemaninya menyiapkan tempat untuk kegiatan.
“ Beres kang..tanpa debu malah.” Jawab Ujang sambil tersenyum.
“ Kalo gitu sekarang kamu pulang dulu mandi trus kesini lagi ya..!” kata kang Asmu. Ujang pun mengangguk dan langsung pergi setelah mengucapkan salam terlebih dahulu.
Pengajian mingguan setelah dhuhur memang kali ini dikhususkan tema untuk para remaja SMP dan anak-anak pun boleh ikut. Alhasil suasana langgar menjadi lebih ramai dan banyak. Diawali sholat dhuhur berjamaah yang diikuti beberapa orang tua dan puluhan anak-anak pengajian pun nampaknya akan berlangsung lancar.
Sajian pembuka berupa pujian bersama-sama serta rebana yang diiringi sholawat nabi membuat suasana yang sebenarnya agak panas tidak begitu terasa karena semangat penuh keceriaan anak – anak.
“ Assalamualaikum wr wb..adik-adik sekalian.” Kang Asmu mengawali dengan salam dan dijawab serentak oleh anak-anak yang ikut pengajian.
Aku punya teman namanya bintun
Punya rumah didekat tepian
Hari minggu jangan nonton kartun
Lebih baik ikut pengajian
“ betul tidak adik-adik?” sembari tersenyum kang Asmu bertanya kepada peserta pengajian.
“ betuuuul kang”
“ besok akan ada pengumuman kelulusan bagi anak SMP dan sebagian besar dari adik-adik yang ada dikampung kita ini juga termasuk yang menunggu hari pengumuman kelulusan senin besok. Sekarang ini kita bicarakan saja bagaimana perasaan kalian semua menghadapi hari kelulusan ini. ayo yang ingin berbicara silahkan angkat tangan dan berdiri ya !”
Tanpa menunggu lama ternyata banyak yang ingin berbicara dan setelah disepakati maka mereka saling bergantian untuk mengungkapkan apa perasaannya.
“ Kang, saya merasa khawatir jika tidak lulus karena selama ujian kemarin sakit dan tidak konsentrasi dengan pelajaran. Bagaimana ya?” Bedu anaknya pak Somad yang berbadan gemuk berdiri.
“ Khawatir sih tidak kang, tapi permasalahannya setelah lulus nanti saya kayaknya tidak bisa melanjutkan ke SMA karena lebih pingin kerja saja langsung.” Ini alasan dari Refan yang memang maasuk akal karena dia anak tertua dikeluarganya jadi merasa sudah punya kewajiban dan tanggung jawab setelah bapaknya meninggal dunia.
“ Bagaimana kang jika saya ga lulus. Apa yang harus saya lakukan?” kali ini yang bertanya adalah Wiro yang berbadan jangkung.
Berbagai persoalan yang dikemukakan oleh para anak SMP yang tengah menunggu hari kelulusan ini. ada yang khawatir, ada yang santai bahkan ada yang sangat yakin dengan hasil yang di ujikan. Semua perasaan yang bercampur aduk ini bermunculan dari setiap anak yang mengikuti ujian kemarin.
“ wah ternyata kalo begini kita semua bisa mengomongkan apa yang selama ini menjadi beban kalian semua ya? Gimana udah legakah?” tanya kang Asmu sambil berdiri berjalan mengelilingi anak-anak yang mengikuti pengajian dan hal ini sering dilakukan oleh kang Asmu untuk lebih mendekatkan diri dengan anak-anak juga untuk membuat suasana menjadi berkesan kekeluargaan.
“ Alhamdulillah kang, perasaan yang selama ini saya rasakan sendiri akhirnya keluar juga …” kata wiro dengan mimik wajah yang lega.
“ Tapi kang, lebih lega lagi jika kami sekarang diberi jawabannya dong..hehe.” kata Tuti disambut persetujuan teman-temannya.
“ Lho tenang aja. Sekarang kang Asmu tawarkan kepada kalian yang mau menjawab dan memberi solusi buat masalah tadi. Ayo siapa?” kang Asmu menawarkan kepada anak-anak.
“ Geng percil gimana?” pandangan kang Asmu ke arah Heri, Aris, Ujang, Ayub dan yang lainnya.
“ Kang, inikan masalah anak gede jadi mana kami tahu ?” Ayub mewakili teman-teman geng percilnya.
“ Kamu itu tahunya apa yuub…yub. Tahunya mungkin tahu goreng” Celetuk Umar sambil tertawa cekikikan. Umar adalah anak dari pak Karno yang sering azan dimasjid Al Furqon. Anak-anak tertawa dan ayub pun ikut tertawa karena itu hanya tingkah umar yang memang lucu.
“ Besok tentu menjadi hari yang kalian tunggu. Bagaimanapun hasil yang akan kalian raih itu adalah kerja kalian dan harus puas. Apakah ada yang mencontek pada ujian kemarin?” tanya kang Asmu.
“ Kang, kami sepakat mengerjakan sendiri-sendiri karena kami yakin dengan kemampuan dan harus bersikap jujur. Nabi kan mengajari kita untuk jujur.” Heri berbicara mewakili teman-temannya.
“ Tapi eko pas ujian nengok saya kang?” Umar nyeletuk.
“ Lho bukannya kamu yang manggil aku mar? lagian aku ga mungkin nyontek wong aku pas itu mau berdiri ngumpul jawaban.” Sanggah Eko tenang. Suasana agak ribut setelah itu dan kang Asmu pun menenangkan keadaan.
“Kang Asmu bersyukur kalian jujur. Ujian kemarin itu adalah untuk mengetes kemampuan kalian saat belajar selama tiga tahun. Dan kang Asmu yakin kalian tahu bahwa setiap soal ujian pernah dipelajari sebelumnya. Betul tidak?”
Sontak anak-anak berteriak “ betullll!”
“ Sekarang yang harus kalian lakukan adalah menyadari bahwa kalian tidak perlu bersedih apabila tidak lulus. Keberhasilan itu tidak harus selalu di artikan kelulusan tapi juga ketidak lulusan pun bisa jadi keberhasilan…”
“ Lho kok bisa begitu kang? “ tanya Dody memotong pembicaraan kang Asmu.
Kang Asmu tersenyum..kemudian melanjutkan kata-katanya
“ Begini dod, nabi Muhammad tidak selalu berhasil mengajak orang untuk menjadi islam tapi akhirnya agama islam menjadi besar karena banyak pengikutnya, coba liat anak bayi yang belajar berjalan..apakah dia langsung bisa berjalan?...tidak, karena dia pasti pernah terjatuh beberapa kali, lalu dia bangkit lagi untuk berjalan kembali. Seperti itulah yang harus kalian lakukan saat mendapatkan kegagalan. Istilah kerennya belajar dari kegagalan. Kalian harus kembali bangkit untuk belajar kembali.”
“ Tapi kan kalo tidak lulus bakal rugi waktunya setahun untuk mengulang..?” kata Mamat sambil mengacungkan jarinya keatas.
“ Kalian tidak akan rugi karena dengan mengulang kembali, kalian akan lebih menguasai. Tidak apa-apa jika harus mengulang asal hal itu akan membawa manfaat yang baik. Kayak penemu balon lampu, penemu pesawat terbang atau yang lainnya, semua mengalami kegagalan beberapa kali akan tetapi tetap telaten mengulangi dan akhirnya hasilnya bermanfaat. Kalian juga harus begitu ya..?”
“ Iyaa kang.” Jawab anak-anak.
“ Tapi jangan lupa, ini adalah langkah kita ketika kalian gagal namun apabila berhasil lulus maka lebih baik lagi tentunya…” sambung kang Asmu. Semua mengangguk mengerti.
“ Nah sekarang bagaimana jika kalian semua berdoa agar hasil besok baik untuk kita semua. Ayoo angkat tangannya untuk berdoa..!” ajak kang Asmu untuk berdoa yang akan di amini oleh anak-anak.
Usai berdoa kang Asmu menutup pengajian. Setelah bersalaman anak-anak mulai berkemas-kemas untuk pulang.
“Yang penting kita harus lebih giat belajar dan tidak perlu nangis atau kecewa karena apapun hasilnya itu adalah hasil kerja keras kita sendiri. “ kata Eko ditengah-tengah temannya.
“ Lagi pula kita jujur dalam mengerjakan dan itu melatih supaya kita kelak menjadi orang yang jujur dan selalu dalam kebaikan.” Mamat turut menyambung kata-kata Eko.
“ Yang pasti kegagalan yang kita terima jangan bersedih tapi kita harus koreksi diri dimana kekurangan kita. Gitu aja kok repot…!” kata Wiro sambil berdiri untuk pulang. Teman-temannya tertawa dan kemudian menyusul berjalan keluar langgar untuk pulang kerumah.

SIKAPI KEMAJUAN TEKNOLOGI


MENYIKAPI KEMAJUAN TEKNOLOGI

Kampung trans bangun mulai memasuki saat-saat senja, matahari secara perlahan-lahan bersembunyi di ujung barat dan hanya menyisakan kemilauan sinar keperakan yang mewarnai langit-langit bumi. Di ujung jalan beberapa pemuda berjalan beriringan usai bermain sepak bola di lapangan depan rumah pak Wakidi, bapaknya yusuf. Dibelakang rombongan pemuda tadi tampak anak-anak kecil saling berceloteh mengomentari permainan sepakbola tadi.
Sepak bola memang menjadi hiburan warga untuk mengisi kegiatan di sore hari sembari berkumpul bersama-sama banyak orang setelah selama pagi hingga siang mereka terlibat kesibukan dengan pekerjaannya masing-masing. Kondisi lapangan sepak bola yang terawat karena setiap minggu selalu di bersihkan dan di rapikan oleh para warga secara bergotong royong terutama para pemuda yang memang sebagai pemakai rutin lapangan sehingga ketinggian rumput selalu terkontrol dan rata yang menyebabkan mereka tidak bosan untuk bermain. Setiap bermain entah itu hanya antar sesama pemuda kampung ataupun saat ada beberapa pemain dari kampung sebelah, lapangan selalu ramai oleh penonton yang memang menjadikannya semacam hiburan yang enak untuk di tonton bersama keluarganya masing-masing.
“ ayo cepat ! sudah mendekati maghrib tuh ..aku duluan ya …” kang Asmu yang mengayuh sepeda ontelnya melewati rombongan pemuda yang merupakan teman-teman main sepak bola tadi. Kang Asmu selalu rutin bermain sepak bola setiap sore usai dari mengajari anak yang mengaji usai asar.
“ iya silahkan “ jawab mereka sambil melambaikan tangan kearah kang Asmu.
“ tenang aja as, kami nanti pasti datang kok ke langgar…” kata kang Pur setengah berteriak.
“ huss, jangan mengatakan pasti datang tapi insya Alloh datang Pur “ tukas Ipin yang berjalan disampingnya. Pur ketawa sambil membenarkan kata Ipin. Kang Asmu hanya menoleh dan tersenyum sambil terus mengayuh meninggalkan mereka.
Usai isya anak-anak yang biasanya masih ingin mengobrol dengan kang Asmu tampak pulang langsung usai salam-salaman sehabis sholat. Malam ini ada acara kumpulan para pemuda yang memang rutin diadakan seminggu sekali oleh kang Asmu yang menjadi salah satu penggagasnya.
“Jaman sekarang ini sudah tua memang, makanya setiap hari banyak saja kejadian yang bikin heboh…” kang Pur memancing di mulainya obrolan mereka.
“ Lho emang sudah tua mau gimana lagi kok di protes tho pur.? “ respon Sutisna, orang sunda yang sudah fasih pake bahasa jawa karena hampir semua teman dikampung trans bangun ini adalah jawa.
“ Semakin aneh saja berita-berita belakangan ini, kalo lihat TV aku selalu mumet (pusing) sendiri karena jarang ada acara yang mendidik..” lanjut kang Pur yang sudah berkeluarga ini.
“ Acara yang mendidik banyak kok tapi kalah sama acara bejatnya… mungkin karena untuk uang ya kok bisa begitu itu ? “ Ikrom yang sering azan di masjid tiap jumat itu mengomentari kang Pur sekalian bertanya.
“ ya iyalah karena uang, wong jarang ada kok acara yang mengedepankan nilai pendidikan yang baik..malah terkadang acara yang sebenarnya baik eh malah di jadikan bisnis setelah ratingnya naik..!” timpal Wawan yang sekarang sekolah sama dengan sekolah kang Asmu dulu.
“ Walau bagaimanapun pengaruh yang kita lihat dari TV itu besar sekali lho..dan setelah sekarang ada layanan internet rasanya kita sebagai anak-anak muda harus siap menghadapi kemajuan zaman ini dengan baik dan jangan sampai terbujuk oleh itu “ kata Rudy yang berada dibelakang Wawan.
“ lho, bagaimana tho rud? Kemajuan zaman itu perlu juga kita menggunakan internet agar tidak ketinggalan pengetahuan dan yang pentingkan kita harus bisa menjaga diri untuk tidak menggunakan dengan salah.” Bantah ikrom.
“ eh iya maksudku begitu krom…” kata Rudy nyengir mengalah.
Tak lama berselang muncullah kang Asmu.
Kang Asmu datang dengan membawa singkong goreng yang dibuatkan oleh ibu Fatimah, orang tua kang Asmu. Singkong goreng itu mengalihkan pandangan dan pembicaraan Ikrom dan teman-temannya untuk sementara karena setelah itu mereka kembali melanjutkan pembicaraan sambil mengunyah singkong goreng yang hangat dan gurih itu.
“ lagi ngomongin apa nih kok tadi terlihat seru?? “ Tanya kang Asmu dengan teman-temannya itu. Kang Asmu duduk di depan mereka sambil turut mencaplok singkong yang di bawanya tadi.
“ oya as, coba jelaskan bagaimana cara generasi muda seperti kita ini menghadapi kemajuan teknologi yang sangat ramai akhir-akhir ini?” kata Ikrom langsung menanyakan tanpa menjawab pertanyaan kang Asmu tadi.
“ iya as, karena banyak kejadian-kejadian yang tidak baik berawal dari penggunaan teknologi yang salah itu..apalagi kampung kita ini rawan karena mulai menghadapi hal-hal seperti itu..” wawan menguatkan permintaan ikrom tadi.
“ Begini ….seperti yang kita tahu, kemajuan zaman akan selalu menimbulkan akibat yang berbeda untuk orang-orang yang berbeda pula. Hasil positif adalah apabila teknologi dan kebudayaan itu dilaksanakan sesuai dengan kegunaan awalnya yang pasti baik. Sementara sebaliknya akan menjadi kejahatan apabila cara memanfaatkannya tidak benar.” Kang Asmu meletakkan singkong gorengnya yang tinggal separuh.
“ Cara mencegah agar kita tidak terkena imbas buruknya apa ya? Masalahnya ini teknologi yang sebenarnya baik namun disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab “ kata ipin, kakaknya yusuf yang merupakan teman dekatnya kang Asmu.
“ Gunakan pada saat kita perlu saja. Lebih banyaklah berkumpul dengan teman-teman untuk membicarakan hal yang baik dan bermanfaat. Silahturahmi secara rutin itu sangat baik lho karena apabila banyak berkumpul maka segala macam masalah kita akan diselesaikan dengan bermusyawarah. Nabi dulu sangat baik sekali menjaga tali silahturahmi antar sesama muslim sehingga segala macam masalah bisa terselesaikan dengan baik.” Jawab kang Asmu menanggapi kata-kata ipin.
“ Iya as, memang kumpul-kumpul gini sangat banyak manfaatnya karena setelah siang kerja tentu ada saja masalah yang terjadi dan bisa teratasi berkat sering bertemu dengan teman yang saling mengingatkan..mengenai teknologi tadi gimana?” kang pur pun turut menyumbang suara dan mencomot lagi singkong goreng yang terletak di piring.
“ Teknologi apa ya? Kalo itu internet ataupun pertemanan lewat dunia maya itu baik namun harus waspada juga. Yang penting jangan sampai banyak waktu yang terbuang untuk itu. Gunakan seperlunya, berteman dengan orang banyak itu sangat baik namun kita harus utamakan teman yang dekat dengan kita dulu, karena saat terjadi musibah ataupun hal lain maka merekalah yang akan terlebih dulu menolong kita karena lebih dekat.” Jawab kang Asmu.
Biasanya obrolan mereka ini hingga jam 10an karena kadang masih ada saja yang berdatangan. Mushala memang menjadi arena berkumpul untuk anak-anak muda trans bangun. Pembicaraan mereka menyangkut banyak hal dan kadang menyesuaikan dengan peristiwa-peristiwa yang lagi banyak terjadi di masyarakat. Bermusyawarah dengan baik membuat para pemuda di kampung sangat erat hubungannya dan mereka menjadi semakin akrab.
Dalam menyelesaikan masalah yang dialami kampung ini kumpul-kumpul yang dilakukan para pemuda kerap menjadi solusi. Banyak contohnya, seperti saat terjadi kemarau panjang beberapa bulan yang lalu, perkumpulan ini mengusulkan untuk membuat semacam bendungan kecil di sungai untuk menampung arus air sungai dan dipasang alat menyedot air kemudian ditampung kesebuah tandon yang didalamnya dipasang filter(penyaringan) terdiri dari batu, kerikil, serabut kelapa dan arang. air yang telah tertampung dalam beberapa tandon itu kemudian dibuatkan kran yang akan mengeluarkan air bersih untuk keperluan air minum warga.
Pada saat terjadi konflik perebutan lapangan sepakbola kampung dengan warga timor maka perkumpulan ini melakukan pembicaraan dengan warga timor untuk dapat menggunakan lapangan sepakbola dengan bersama-sama dengan baik dan membentuk tim gabungan dengan mereka agar tidak terjadi masalah yang menjurus ke fanatik suku.
“ Kita, sebagai pemuda harus menjadi contoh untuk adik-adik kita dan membimbing serta mengawasi perilaku anak yang kurang baik sehingga mereka tidak akan menyimpang pada saat bertindak. Saling menasehati dan jangan membentak karena segala kelembutan dan keramahan kita akan membuat adik-adik macam geng percil menjadi manut ( alias tidak melawan)” kang Asmu melanjutkan.
“ As, apakah ada dalilnya agar lebih resmi gitu??” Tanya Redy yang semenjak tadi diam saja mengikuti kumpulan.
“ Iya betul itu red, kadang jika ada dalilnya terasa enak juga jadi perbuatan kita jadi sunnah yang dapat pahala, hehehe…” sahut Rudy yang berada di sebelahnya Redy.
“ Tenang as, biar aku saja yang kasih dalil.. aku ingat dari buku yang kupinjam darimu kemarin yang judulnya itu sosok pria Muslim karangannya DR. Muhammad Ali al Hasyimi..” Ipin mengangkat tangannya menyampaikan sesuatu.
“ apa Pin?” serentak yang berkumpul bertanya.
“ Kalo haditsnya itu banyak sekali karena islam adalah agama yang menomorsatukan kasih sayang tapi ini aja ya ada hadits riwayatnya Imam Bukhari yang bunyinya “ Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Apabila dia melihat keburukan pada saudaranya, dia akan memperbaikinya.” Kata Ipin sambil mengingat apa yang diketahuinya dari buku yang dibacanya.
“ Wah kalo gitu ya kita harus saling mengingatkan jika kita melakukan kekhilafan atau kesalahan.” Kata Ikrom dengan suara lantang dan senyum mengembang.
“ pasti dan harus itu Krom..oke teman-teman..sudah agak kelamaan nih kita ngumpul” Pur yang memang sudah mempunyai istri mengisyaratkan untuk pulang.
“ Iya, rasanya kita semua sudah membahas yang jadi permasalahan teknologi yang mesti kita hadapi dengan bijak. Semoga malam ini menjadi berkah untuk kita semua. Al faatihah” ucap kang Asmu mengakhiri pertemuan dengan doa.  
Satu persatu mereka saling bersalaman dan meninggalkan langgar dengan tenang.
“ bro sory bro aku tadi lembur jadi terlambat..” Kang Nuruddin datang dengan tergopoh-gopoh dan mendapati teman-temannya sudah mau bubaran.
“ Ntar aja lain kali kita ngumpul lagi,sekarang udah malam. Mending kamu temani aku ronda malam ini di pos kampling ! ada kang Tomo juga kok..” Kata Kirud kakaknya Ipin pada Nuruddin. Semua pulang kerumah masing-masing dan Nuruddin menyetujui ajakan Kirud ke pos kampling. Tradisi ronda memang terus dijalankan oleh warga karena untuk menghindari dan berjaga-jaga dari kejadian yang tidak di inginkan .

PANTUN DAKWAH
Muhammad Anshori Al Berawi
“ Tidak lama lagi kita akan memperingati perayaan maulid nabi besar Muhammad Saw di langgar ini dan kebetulan kang Asmu akan membuat acara dimana kalian semua akan ikut serta di dalamnya..gimanaa? mauu kan?” ucap kang Asmu mengawali acara perbincangannya dengan anak-anak yang tergabung dalam geng percil.
“ lho kok tidak konfirmasi dengan kami dulu kang? Padahal kami kan harus bermusyawarah secara rahasia untuk membicarakan acara itu. “ Ilham dengan gaya inteleknya mewakili aspirasi alias pendapat teman-temannya yang lain.
“ kayak pak bupati segala kamu ham, pake bahasa gituan…!” Yanti mencibir ilham.
“ lho kita kan harus berbicara seperti orang yang berpendidikan, jadi harus gitu dan jangan sampai kita nanti di kota tidak malu karena tidak tau apa itu konfirmasi, solusi, reformasi atau juga terasi…” demikian pembelaan diri ilham yang nampak begitu percaya diri dengan gaya bicaranya yang begitu.
Langsung saja suasana jadi agak hangat dengan kejadian itu. Beberapa anak tampak mulai antusias dengan apa yang di bahas oleh kang Asmu, buktinya ujang yang tadi tidak memperhatikan kini berada di depan kang Asmu.
“ justru ini kita akan bermusyawarah bagaimana kelanjutan dari rencana yang kang Asmu berikan pada kalian ini. “ jawab kang Asmu atas pertanyaan ilham tadi.
“ bagaimana jika kita semua melakukan kegiatan yang sering kita praktekkan di langgar ini kayak pujian-pujian trus membaca surah-surah pendek bareng aja kang?” sundari mengusulkan idenya atas rencana maulid nabi.
“ ah kurang seru tuh, kang…!” celetuk amri yang baru kelas 2 SD itu.
“ Kenapa emangnya mri? Itukan bagus dan kayak lagu-lagunya sulis dan haddad alwi. “ balas sundari menanggapi ucapan amri.
“ Katanya maulid nabi itu untuk memperingati hari kelahiran nabi Muhammad Saw, jadi kita harus membuat acara ini yang ada kisah nabinya terutama kanjeng nabi Muhammad Saw..” jawab amri tenang.
“ Tapi biasanya kan ada penceramah yang bercerita tentang sejarah nabi, masa di ulangi lagi…bosan ntar Cuma itu-itu aja?” Sheva yang kebetulan sedang pulang ke trans bangun ikut nimbrung.
 “ Tapi kita bikin model yang lain, contohnya kita pake model saling berbalas pantun mengenai kanjeng nabi, karena kalo dengar ceramah banyak orang yang bokongnya ( pantatnya ) panas dan matanya kayak kelilipen (seperti orang yang ngantuk). Jadi sekali-kali kita pake hiburan model lain. Gimana kang??” kata amri menoleh kepada kang Asmu. Pandangan semua kini mengarah kepada kang Asmu yang nampak sedang berpikir.
Ketika anak-anak sedang memperhatikan kang Asmu yang sedang berfikir dan membuka buku tebal yang kata ujang itu adalah kitab hadits shahih bukhori,dari arah pintu langgar tiba-tiba muncul Agus tetangga yusuf yang terlambat datang ke langgar. Agus tidak langsung duduk tapi menghampiri kang Asmu untuk menyalaminya dan mengucapkan salam kepada teman-temannya.
“ maaf kang tadi ada orang yang bilang kalo maulid itu tidak pernah di ajarkan oleh nabi Muhammad, trus kalo kita merayakannya akan berdosa. Bagaimana itu kang ?” Tanya agus begitu selesai mengucapkan salam dan duduk.
“ ide yang di ucapkan amri itu sangat bagus sekali karena tidak pernah terfikirkan oleh orang-orang lain dan ini akan menjadi hal menarik bagi para warga yang datang dan insya Alloh pantun-pantun ini akan menjadi dakwah yang unik dan berbeda. Menggunakan pantun dalam menyebarkan ajaran islam itu sudah ada sejak zaman kanjeng nabi dulu namun jarang ada yang menggunakannya..” ucap kang Asmu sumringah dan menoleh kearah amri yang tersenyum bangga karena idenya di puji oleh kang Asmu.
“ kamu tau dari mana mri kok bisa muncul ide itu??” Tanya kang Asmu kepada amri yang tengah dipuji oleh teman-temannya juga.
“ lho bukannya ada di perpustakaan kang Asmu, itu lho buku pantun yang dibuat oleh bapak kyai Ali Mustafa yaqub yang judulnya ada bawal kok pilih tiram…” jawab amri cepat.
“ masya Alloh, kok kang Asmu lupa ya, hehe abisnya kang Asmu kadang lupa dengan buku-buku kecil. Kalo tidak salah buku itu kang Asmu beli pas masih sekolah di Samarinda dulu..” sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal kang Asmu mencoba mengingat.
Pergi kekebun memetik tomat
Tomat dipetik dimasukkan peti
Ayo teladani nabi Muhammad
Agar sorga kita nikmati
Suara amri yang melagukan pantunnya membuat teman-teman yang lain bertepuk tangan dan beberapa orang dengan spontan langsung membalas. Kini yusuf berdiri dengan senyum bangga.
Ehmm..tomat dipeti diambil dani
Dani lari kearah pohon jati
Perilaku nabi Jangan hanya diteladani
Tapi harus kita ikuti
Dani yang dari tadi melongo merasa tersipu malu dan bangga namanya dimasukkan jadi pantun. Ujang, kakaknya dani berdiri untuk membalas pantun yusuf.
Kebun tomat kang Asmu yang punya
Buah besar panen menanti
Pantun yusuf ada benarnya
Lakukan sekarang jangan tunggu nanti
Pantun ujang merespon beberapa anak menyuarakan pantunnya dan alhasil hari itu pantun menjadi gaya bicara mereka pada saat berkumpul, tapi hanya hari itu saja.
Nabi Muhammad Saw juga menuturkan untaian-untaian kata yang puitis dalam beberapa kesempatan. misalnya sabda nabi ketika sedang bersama para sahabat pada waktu perang Khandaq : 
Wahai Tuhanku, Hidup yang benar
Hanyalah kehidupan Akhirat
Maka ampunilah orang Anshor
Dan orang-orang yang datang hijrah.
untaian kata puitis Nabi Saw ini tercantum dalam kitab shahih Bukhari, bab Du'a al-Nabi Saw, Juz 3, Halaman 31. 
mendengar ucapan nabi para sahabat menyambutnya dengan untaian kata puitis pula :
Kami adalah orang berjanji
Pada Muhammad seorang Nabi
Untuk berjihad membela Islam
Selama hayat ada di badan
untataian kata saabat ini juga ada di Sahih Bukhari, Bab Hafr al-Khandaq, Juz 3, Halaman 31.

Oya penjelasan tentang masalah yang disampaikan Agus tadi tentu akan kita bahas , jadi tunggu aja ya ,,hehe

GENG PERCIL DAN INTERNET


GENG PERCIL DAN INTERNET
Malam itu suasana agak lebih ramai dari biasanya. Malam itu kang Asmu datang ke langgar bersama Sheva keponakan kang Asmu yang tinggal dikota. Sheva yang sangat ceria dan bersemangat, saking semangatnya hingga terkadang kang Asmu dengan sabar mengendalikannya untuk lebih tenang. Setiap kali Sheva ke kampung selalu saja dia membawa sesuatu, entah itu makanan, barang-barang mainan baru dan yang paling menarik perhatian anak-anak geng percil adalah cerita-cerita tentang anak-anak kota tanjung dan kejadian yang terjadi di kota itu, maklum saja karena desa Trans bangun agak jauh untuk ukuran anak-anak jadi mereka selalu antusias jika mendengar nama kota tanjung redeb.
“ sekarang ini dikota lagi musim anak-anak main internet. Setiap saat malahan, karena dikota itu banyak warnetnya jadi kadang teman-temanku sering kesana..’’ Sheva mulai bercerita tentang kehidupan kota yang dialaminya. Sambil duduk bersandar di dinding langgar dia di kerubungi oleh teman-teman kampungnya itu.
“ apa sih internet itu va?” tanya ujang sambil mengusap ingusnya. Mungkin dia sekarang lagi flu berat, buktinya ujang terlihat capek sekali mengangkat cairan kental berasa asin itu masuk kedalam hidungnya lagi, hehehe emang flu itu beras apa kok dipikul segala.
“ iya va kami mana tau internet dan juga apa tadi itu? Kornet eh warnet ?” pertanyaan ujang langsung ditambahi oleh aris. Nah aris ini sebenarnya tidak sakit flu lho tapi berhubung sejak tadi berdampingan dengan ujang kini dia merasakan ada yang kental-kental dihidungnya. Apa itu?????
“ internet itu adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengetahui segala macam berita yang ada didunia ini yang telah dikumpulkan oleh kelompok yang mengumpulkan berita itu. Warnet itu singkatan dari warung internet alias tempat yang menyediakan alat kita untuk menggunakan internet.” Sheva menjelaskan itu dengan lengkap dan perlu diketahui Sheva itu sekarang baru menginjak kelas tiga SD.
“ wah enak dong va kita bisa tau semuanya.” Ucap Hery kagum
“ huss,tapi bilang pakde Asmu kalo kita ini masih belum boleh main gituan. Karena belum tau ilmu memakainya.” Kata Sheva tiba-tiba.
“ lho,kenapa va? Kan bagus jadi kita bisa tau banyak ilmu pengetahuan,jadi kita akan menjadi pintar.” Kata Hery
“ aku sendiri belum tau alasan pakde” jawab Sheva. Sebenarnya Dalam hatinya dia sangat kepingin mengetahui alasan dilarangnya internet untuknya. Dengan berbicara setengah berbisik dia meminta Hery untuk menanyakan hal itu kepada kang Asmu yang baru selesai murojaah ( mengulang bacaan al Qur’an yang telah dihafal ).
“ kang, bagaimana sih hukumnya internet itu. Bilangnya Sheva internet itu bagus karena banyak pengetahuan yang bisa kita dapatkan tapi kok kang Asmu malah melarang Sheva untuk internetan.?” Tanpa panjang lebar Hery menanyakan itu kepada kang Asmu yang kini sudah duduk didepan anak-anak geng percil itu.
“ oooh jadi Sheva tho yang kasih tau..?” ujar kang Asmu singkat.kemudian kang Asmu terlihat hanya diam. anak-anak jadi makin penasaran dengan sikap kang Asmu yang begitu. Apa yang tadi dibicarakan Sheva tentang internet itu rupanya begitu menarik perhatian mereka.
“ kalian belum mengetahui ilmu menggunakannya.” Itulah yang keluar dari mulut kang Asmu yang ditunggu lama oleh anak-anak.
“ tapi kang, Sheva kan udah bisa?” ujang tampak tidak puas dengan jawaban kang Asmu itu karena alasan itu sudah dibicarakan oleh Sheva. Raut wajah tidak puas juga mendominasi wajah anak-anak geng percil maupun Sheva.
Sambil tersenyum kang Asmu melanjutkan penjelasannya, internet itu adalah tekhnologi yang bisa membuat manusia itu dapat mengetahui segala macam berita atau data yang telah disediakan oleh lembaga yang mengumpulkan data atau gambar. Dan kita bisa mengetahuinya semua hanya dengan mengetik berita atau informasi yang kita inginkan kemudian akan muncul apa yang kita cari sesuai dengan data yang disediakan jaringan situs yang pilih. Gimana ?? Bingung kan?” tanya kang Asmu. Anak-anak hanya melongo saja mendengarkan penjelasan kang Asmu. Perasaan mereka, inilah satu-satunya dan pertama kali penjelasan kang Asmu yang tidak jelas mereka pahami.
“ gampangnya, kalian bisa mengetahui segala hal dengan internet. Piye paham ora( bagaimana,paham tidak?) ?” kang Asmu bertanya lagi. Kali ini mereka mengangguk.
“ tapi alasan kang Asmu melarang menggunakan internet kenapa?” kembali Hery memburu kang Asmu dengan pertanyaan yang sama.
“ nah karena semua itu bisa kita ketahui maka setiap yang menggunakan bisa melihat apapun yang dia mau. Di internet itu semuanya ada, mulai yang baik hingga yang buruk. Dan selama ini yang paling menguasai internet adalah hal-hal yang tidak baik. Gambar porno, judi, ilmu pengetahuan yang salah dan banyak lagi. Semua itu akan mempengaruhi kalian untuk berbuat yang tidak baik dan salah.” Itulah yang keluar dari kata-kata kang Asmu. Semua menyimak dengan penuh perhatian.
“ kalian harus mempunyai benteng alias pertahanan untuk menghindari hal-hal yang tidak baik itu. Benteng itu berupa iman dan takwa. Kalo orangnya tidak mempunyai benteng maka pikirannya, pengetahuannya serta sikapnya akan cepat dimasuki hal-hal yang tidak baik.” Lanjut kang Asmu.
“ tapi kan kami sudah tau mana yang baik dan buruk kang. Padahal kita kan harus mengikuti perkembangan jaman? Lagian jangan sampai kalah dengan anak kota..bagaimana kang?” kini giliran eko dengan penuh semangat berbicara.
“ eiittt, kang Asmu sebenarnya tidak bermaksud melarang kalian semua akan tetapi lebih baik kita belajar mengaji dulu, belajar bermusyawarah, berbakti kepada orang tua, belajar sholat yang benar, belajar melakukan semua hal yang diperintahkan oleh agama islam dulu. Selain itu kalian tidak perlu takut akan ketinggalan zaman karena kalian kan bisa liat TV, belajar computer ditempat kang Asmu, trus bisa baca banyak buku bagus di perpustakaan rumah ilmu…”
“ Terus kapan kami boleh main internetan kang?” Tanya Yusuf sambil membenahi songkoknya yang miring.
“ yaa jika kalian udah mampu membedakan baik buruknya serta ada tugas atau kepentingan yang membutuhkan bantuan internet. Itu aja kok “ kata kang Asmu
“ sekarang berarti kami boleh dong main internet….” Dengan senyum-senyum Hery membujuk kang Asmu.
“ ah buang-buang waktu dan uang aja kita main internet itu her, lagian untuk seumuran kita masih belum butuh yang begituan karena apa yang diberikan dan ajarkan kang Asmu sudah banyak dan lebih bermanfaat daripada itu..” Dody menyambut kata-kata Hery dengan cepat. Beberapa anak menyetujui dody.
“ iya her, setelah aku pikir-pikir apa yang dikatakan pakde ada benarnya.” Kata Sheva setelah terdiam agak lama tadi.
“ tu Sheva saja udah tau “ kang Asmu mengelus pundak Sheva yang duduk di sebelahnya itu.
“ pakde sih, kenapa tidak memberi alasan melarang main internet dari kemarin..!” Sheva sedikit protes dengan kang Asmu.
“ hehehe pakde minta maaf, karena pakde tau kalo berita ini pasti Sheva sebarkan sama mereka semua dan pakde jelaskan disini aja sekalian.” Sambil memandangi satu persatu anak santrinya kang Asmu tersenyum.
“ jadi anak-anak, yang terpenting sekarang adalah kalian ini harus belajar dengan tekun dan rajin beribadah kepada Alloh SWT agar di lindungi dari semua hal yang dilarang dan dipermudahkan menyerap ilmu yang diajarkan kemudian kalian amalkan secara rutin hingga udara tidak lagi bolak-balik dihidung kalian..”
“ apa itu maksudnya udara sudah tidak mau bolak-balik di hidung kita kang?” kata Dian bingung.
“ yaaaaa matiii dong Diaaaaann” teriak golongan laki-lakinya dengan keras. Azan isya berkumandang seusai perbincangan mereka dan beberapa ada yang berwuhu, ada yang duduk mendengarkan azan, bahkan ada yang masih sibuk ketawa ketiwi seperti Tia dan Yanti yang mengolok Dian.
Tak lama kemudian langgar Nurul Ikhlas sepi dan menyisakan suara kang Asmu yang menjadi imam sholat, semuanya begitu khusyu sholat. Mereka tau bahwa sholat adalah penting bagi umat manusia sebagai wujud pengabdian kepada Dzat yang maha besar yang menciptakan alam semesta ini.

Wudhu Ala Dody




Suasana kampung begitu terasa ketika menyaksikan anak-anak dengan riang mandi disungai dangkal dipinggir ladang pak Mamik. Beberapa minggu ini memang cuaca begitu panas. Kebun kang Tomo kering hingga Lombok yang biasanya berbuah lebat sekarang tampak layu dan ogah melahirkan banyak buah. Alasan pasokan air yang kurang memang menjadi alasan utamanya, bahkan tanah disekitar ladang kang Tomo banyak muncul retakan.
Selain banyak petani sayur yang mengalami sedikit masalah begitu juga dengan para peternak ayam, mereka juga harus mengambil pasokan air minum ternak mereka disungai. Pokoknya musim kemarau tahun ini begitu dirasakan orang kampung dan geng percil tentunya. Geng percil yang terdiri dari anak-anak yang mengaji di langgar Nurul Ikhlas itu memang bukan termasuk yang mengalami kerugian paling besar diantara pak petani tadi, tapi mereka terkena imbas karena rata-rata mereka kalau pagi jarang mandi karena minimnya air.
Oleh karena itu mereka sekarang usai sholat duhur dilanggar membuat janjian bepergian kesungai untuk menyegarkan badan.
Biasanya disela-sela perjalanan mereka selalu akan membicarakan suatu masalah dan sepertinya kali ini juga akan terjadi hal yang sama. “ bagaimana kamu dod, masa habis mandi disungai kemarin ga wudhu tapi langsung solat asar. Kan itu tidak boleh…!” Ujang memulai acara debat wong cilik ini disela-sela perjalanan mereka ke sungai.
“ lho tapi aku sudah niat jang.” kata Dody menanggapi ucapan Ujang
“ emang boleh begitu?” tanya Ayub yang berada dibelakang, dia memang sering tertinggal dibelakang
“ boleh dong, kata kang Asmu mandi disungai itu jika diniati dengan niat wudhu boleh. Kan jika kita nyebur kesungai seluruh tubuh kita terkena air.” Jawab Dody
“ kalau airnya kotor bagaimana dod?” tanya Hery.
“ ya cari yang ga kotor dong, piye tho kamu heer her .” kata Dody dengan sedikit memanjangkan suaranya saat menyebut nama Hery.
“ iya jang, syarat untuk berwudhu kan airnya harus mencukupi dua kulah. Disungai itu ada berapa juta kulah ya.?? banyak sekali kan? Makanya boleh wudhu langsung dengan nyebur ke sungai “ Yusuf menambahi penjelasan dari Dody
“ emang 2 kulah itu berapa ya jika di literkan?” tanya Ayub lagi
“ kalo ga salah sekitar 215 literan.” Jawab Yanti yang dari tadi diam. sementara Dian dan Sundari yang berada disampingnya juga memberi jawaban sama.
“ kalo yang ini lebih kan???” teriak Ayub sembari mencopot kaos oblongnya kemudian berlari dan melompat kesungai kecil yang dangkal yang mereka tuju tadi. Seperti dikomandoi mereka langsung melepaskan baju kaosnya kemudian saling dorong-dorongan ke sungai. Sementara perempuannya yang terdiri dari Yanti, Sundari, Dian dan Tia belok kearah lain yakni kegubuk kang Tomo untuk sekedar menemui Vira anak kang Tomo yang lucu.
Kasus yang ditanyakan ujang tadi rupanya mampir juga ketelinga kang Asmu. Seperti biasanya usai mengaji mereka duduk dengan rapi didepan kang Asmu untuk mendapatkan kejelasan.
“ kalian semua sudah tau kalo air yang boleh digunakan untuk wudhu ?” tanya kang Asmu. Kali ini kang Asmu berbaju berwarna biru tua dengan bordiran unik di bagian atas yang makin membuat baju itu nampak indah dipandang dan kang asmu juga kecipratan enak dipandang juga hehehe.
“ air yang boleh untuk wudhu itu kan harus bersih dan suci kang..!” Dodi menjawab.
“ air suci juga harus yang dua kulah kan kang?” Yanti menambahi kata-kata dodi.
“ airnya harus banyak kan kang?” kini Amri pun turut menyumbang jawabannya.
“ hmmmmm iya betul. Kalian sudah tau kok malah bingung?” kang Asmu bertanya usai mendengarkan jawaban anak-anak muridnya itu.
“ kemarin Dodi sholat asar tetapi wudhunya langsung nyebur disungai kang…” kata Heri.
“ lah terus kenapa? bataalkah tidak? Itukan yang kalian ingin Tanya ?” kang Asmu mulai sedikit menjelaskan. “ Perlu kalian tau jika air untuk wudhu itu syaratnya adalah suci dan mensucikan. Contohnya air sungai yang kalian sering datangi itu, air laut, salju, air embun, air hujan dan danau. Tetapi ada juga air suci tetapi tidak boleh buat wudhu seperti air teh,air kelapa,air mani atau air yang telah terkena najis/kotoran jadi airnya berubah warna, rasa dan bentuknya yang mana perubahan itu lebih besar. Siapa yang mau wudhu denga air teh ?” tanya kang asmu.
“ ya nanti dirubung semut dong kang..!” jawab Hose disambut tawa anak-anak.
“ mengenai Dody tadi, itu tidak apa-apa alias sah sholatnya.” Jelas kang Asmu. Kang Asmu kemudian memberi isyarat bahwa perbincangan mereka sudah selesai dan mereka boleh pulang.
“ sebentar kang! Kalo air laut itu kan asin jadi tidak boleh dong dibuat wudhu?” Sundari tiba-tiba bertanya,teman-temannya yang semula akan berdiri untuk salaman dengan kang asmu kemudian pulang kerumah malah duduk kembali.
“ oh ituu. Begini ya,nabi Muhammad SAW pernah berkata pada saat para sahabat bertanya apakah air laut itu boleh untuk berwudhu? Maka di jawab nabi Saw dengan ucapan “ Huwatthohuuru maa uhu khillu maitatuhu “ yang artinya laut itu airnya suci lagi menyucikan, dan bangkainya halal dimakan.” Begitu Sundari, jadi ada dasarnya….” Dengan jelas kang Asmu berkata kepada Sundari yang direspon dengan anggukan mengerti dari Sundari.
 tadi kan air salju atau es boleh, bagaimana dengan es cream kang?” tanya Ipul dengan cengar-cengir. Semua tertawa.
“ eh pul, daripada kamu wudhu pake es krim mending wudhu tempatku saja trus es krimnya kumakan. Aneh-aneh saja kamu puul pul ” Dody menimpali pertanyaan Ipul tadi dengan ketawa.
“ ayo kita tutup tanya jawab ini denga bacaan al fatihah.! Semoga yang kami obrolkan tadi bermanfaat ya ALLOH. Al faatihah.” Kang Asmu mengakhiri pengajian itu dan didepannya anak-anak sibuk membaca Al Fatihah kemudian mereka bersalaman dengan kang Asmu.