MENU

Kamis, 17 Februari 2011

pengajian kang asmu

DEMO MAHASISWA

kang memiliki beberapa anak santri yang sangat senang melakukan diskusi. Selalu saja ada permasalahan yang mereka bahas,entah itu masalah kucing eko yang barusan melahirkan, heri yang penuh sensasi usai “berhasil” membakar gubuk ayahnya di ladang, yanti yang lagi doyan liatin ujang yang sekarang rajin mengaji itu dan lainnya. Bahkan terkadang mereka selalu membahas masalah orang dewasa yang tentunya lagi rame-ramenya. Sekarang ini contohnya, mereka duduk diserambi langgar untuk memulainya.
“ tadi ada demo lo ditanjung..” dody yang bertubuh endut mengawali dengan berita yang dia lihat siang tadi dikota bersama ayahnya.
“ demo lagi demo lagi..kayaknya mereka tidak ada kerjaan aja..mending demo masak kayak di tipi itu .” ayub yang memang suka nyeletuk merespon ucapan dody.
“ lho tapi ini demo ga kayak biasanya..anak-anak mahasiswa yang demo, tadi kudengar mereka demo soal korupsi yang dilakukan oleh pak bupati. mereka teriak-teriak didepan kantor bupati..” kata-kata dody agak keras untuk lebih meyakinkan dan menarik perhatian teman-temannya yang tampaknya kurang sreg dengan bahasan kali ini. la wong mereka baru kelas 5-6 SD kok ngomongin gituan.
“ ya biarin aja kenapa dod, kok repot amat, amat aja ga repot ..” ucapan hery disambut cengar cengir anak-anak yang ada disitu.
“ bukannya gitu her, kan kita tau kalo mahasiswa itu udah sekolah lama sekali kok masih kayak gitu aja..” agak meninggi juga dody karena hery menyepelekan masalah yang diomongkannya.
“ maksudmu piye dod?” yusuf yang tadi diam menimpali ucapan dody
“ ya harusnya kalo udah sekolah lama itu jadi orang yang baik eh kok malah ga sopan sama orang” kata dody
“ emang mereka ngomong apa aja sih?” ayub bertanya.
“ ya maki-maki bupati gitu, ada yang ngomong bupati bang***, pencuri uang rakyat, gantung aja bupati itu, tangkap bupati yang korupsi itu….pokoknya banyak lagi deh malah mereka juga melempari kantor dengan telur busuk, injak-injak foto bupati d el el..” dody dengan semangatnya.
“ waahh kok bisa gitu ya???” ucap “jamaah” yang terdiri dari anak-anak itu
“ ya karena itu harusnya kan ngomong baik-baik kenapa. Pas bapakku tanya apa iya pak bupati itu korupsi ?”
“ apa  jawabannya dod?” mereka memotong ucapan dody
“ iya korupsi, trus ditanya lagi apa mereka punya bukti yang bener kalo pak bupati itu korupsi?”
“ apa jawabannya dod?” pertanyaan itu diulang lagi
“pokoknya ada bilangnya dan mereka tidak menjelaskan itu. Sementara ditanya ke mahasiswa yang lain banyak yang hanya ikut-ikutan aja sebagai rasa setia kawan saja..huuh masa mahasiswa begitu.” Dengan geram dody seolah membayangkan para mahasiswa itu.
“ mereka mungkin hanya menyuarakan pendapat rakyat aja dod, kan banyak miskin yang miskin..” aris yang dari tadi diam membuka suaranya.
“ tapi  tidak harus begitu kan caranya…” ucap dody membantah ucapan aris.
Kang asmu berada di dalam langgar hanya geleng-geleng saja melihat kumpulan anak-anak ini berbicara layaknya pengamat yang ada di tivi. Mereka banyak berbicara dengan bahasa yang kerap muncul dari mulut orang-orang politik. Sambil menutup al Qur’an dan mendekati mereka yang lagi seru-serunya berbicara.
“ nah daripada kita bingung mikirin demo mahasiswa itu mending kita tanya kang asmu aja..” amri baru membuka suaranya begitu melihat kang duduk diantara mereka. Merekapun tampaknya mengisyaratkan tanda setuju.
“ ada apa lagi dod?” tanya kang asmu pada dody yang memang lagi mempermasalahkan soal demo tadi.
“ gini kang, tadi saya liat di tanjung lagi ada demo mahasiswa yang protes dengan bupati dengan berbuat yang tidak terpuji. Gimana sih pendapat kang asmu ?” ucap dody
“ pertama yang perlu kalian tahu adalah jangan menuduh orang lain tanpa bukti karena itu dosa dan belum tentu orang itu bersalah dan siapa tahu dia sendiri yang salah, coba kalian perhatikan sendiri saat mereka demo itukan waktu mereka untuk belajar eh kok malah demo. Kedua, saat menyampaikan pendapat jangan dengan emosi Karena itu akan menimbulkan kekacauan, lebih baik lewat surat, bermusyawarah langsung atau berbicara yang sopan. Ketiga, sebagai generasi muda ini kalian harus mempersiapkan diri dengan belajar yang giat karena kalian lah yang akan menggantikan mereka nantinya dan jangan malah waktu mudanya dipakai untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Ntar karena terlalu sering berdemo eh pas disuruh gantikan malah lebih kacau lagi kan lucu..nah kang asmu ngomong lucu berarti  kalian ketawa dong..!!” ucap kang asmu sambil menyenggol dody. Mereka ketawa.
“ nah terus gimana dengan mahasiswa itu kang?” tanya ayub.
“ harusnya mereka ya mengasih contoh bagaimana menjadi teladan yang baik bagi anak-anak dan rajin belajar lagi. Trus menghormati orang yang lebih tua dan protes dengan sopan..” kata sundari unjuk bicara.
“ nah…..!!”
“ nah apa kang?” tanya yusuf penasaran
“ nah kalian juga harus ingat waktu. Ini sudah jam berapa ntar malah kalian dimarahin karena pulang lambat. Ayoo pulang!!” sambil berdiri aku mengajak mereka untuk pulang. Obrolan tadi membuat kami melupakan waktu. Yaah sekali-kali tidak apa-apa asal yang dibahas bermanfaat. Iya tho?

 “Barangsiapa yang beriman pada ALLAH dan hari akhir maka hendaklah berkata  baik atau lebih baik diam.” (HR Bukhari Muslim)
“Bukanlah seorang mu’min jika suka mencela, mela’nat dan berkata-kata keji.” (HR Tirmidzi dengan sanad shahih)