Malam ini kembali kang Asmu berbicara dihadapan Geng Percil dan masalahnya adalah kesabaran dalam menghadapi berbagai masalah dan orang yang belum mengerti tentang islam. Masalah ini dipilih karena di televisi lagi musimnya berita anarki yang berawal dari permasalahan yang diselesaikan dengan cara-cara yang kasar. Mulai dari kaum terpelajar, kaum buruh dan lainnya selalu mengedepankan amarah dalam menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu Kang Asmu tidak ingin Geng Percil kelak menjadi seperti itu. Sambil duduk di hadapan anak-anak, Kang Asmu bercerita tentang hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim.
Saat itu Rasulullah Saw dan para sahabat berkumpul seusai sholat berjamaah, tiba-tiba saja datang seorang lelaki badui ( wong Ndeso, jika kita comot ucapannya tukul) menuju kedalam masjid tanpa permisi. Dasarnya orang badui yang memang kebanyakan emang tidak tahu apa-apa tentang thaharah atau bersuci, badui itu lansung aja kencing di masjid.
Melihat hal itu karuan saja para sahabat bangkit dan hendak memburunya. Bahkan ada yang saking marahnya melihat itu sampai menghunus pedangnya dan diantaranya adalah Umar bin Khattab. Namun, dengan cekatan Rasulullah segera bereaksi mencegah para sahabat dan membiarkan lelaki badui itu menyelesaikan kencingnya.
Mengapa nabi mencegah para sahabat mengejar sang lelaki badui? Karena nabi ingin mengajarkan kesabaran kepada para sahabatnya dalam menghadapi suatu kejadian. Selain itu, jika sampai lelaki badui itu dikejar trus hajatnya belum selesai kan lebih fatal lagi akibatnya. Air kencing itu bisa tercecer kemana-mana. Setelah selesai lelaki baduy itu diberi nasehat oleh Rasulullah tentang cara-cara berthoharoh menurut islam. Dan Rasulullah pun menyuruh Umar untuk mengambil air untuk membersihkannya.
" Untuk itu, setiap masalah itu jangan main kekerasan langsung akan tetapi perlu kesabaran dan saling menasehati. barangkali orang yang salah itu belum mengerti atau salah pemahamannya. Seperti halnya ketika ada orang tersesat maka yang harus kita lakukan adalah dengan menunjukkannya jalan yang benar. iya tho? apa orang yang tersesat itu langsung kita marahi dan pukuli??" kata kang Asmu memberikan kesimpulan.