MENU

Selasa, 07 Juni 2011

sekilas tentang tempatku

Nama saya Muhammad Ansori. saya akan menceritakan pandangan saya tentang hal-hal berkaitan dengan tempat.
1. Kabupaten Berau

seorang teman yang sempat berlibur di jakarta merasa heran ketika orang - orang disana lebih mengenali Derawan dan Maratua ketimbang nama kabupaten Berau. berau itu kabupaten yang punya peluang berkembang menjadi mercusuar baru di pulau kalimantan bahkan indonesia. potensi berkembangnya sangat terbuka lebar. aku hidup di daerah transmigrasi yang berdampingan dengan suku banua di kampung bebanir yang ternyata merupakan suku asli berau. Tanjung Redeb adalah ibukota berau. setiap tanggal 25 September kota ini diperingati oleh masyarakat sebagai hari jadi kota. wilayahnya luas sekitar 34.127,47 km². banyak hal yang dibutuhkan oleh kabupaten ini untuk bisa menjadi besar karena memang kabupaten ini punya kemampuan itu karena di dukung banyak faktor namun 2 hal inilah yang menurutku perlu diperhatikan. 
  • memanfaatkan potensi alam untuk dijadikan sumber pendapatan daerah yang mandiri. sejauh ini untuk wilayah pesisir perhatian mulai di galakkan karena keindahan maratua, derawan, kakaban dan lainnya mulai menarik perhatian wisatawan domestik dan manca dengan berbagai keunikan dan kelebihan yang dimiliki oleh pulai-pulau itu.
  • pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang dikontrol secara tegas disiplin sehingga keseimbangan alam tetap terjaga. perusahaan kelapa sawit dan batubara adalah prioritas untuk dikawal kinerjanya dan selain itu perusahaan kayu pun juga demikian.
hehe kabupaten berau ini terkesan lamban dalam berkembang namun aku berterima kasih karena kabupaten ini menganggukkan kepalanya saat dijadikan wilayahnya sebagai wilayah program transmigrasi. hasilnya pada akhir 1993 seorang anak kecil berusia sekitar 5 tahun berlari kegirangan menyambut rumah barunya yang masih  bercat kapur putih, dibelakang anak itu seorang wanita separuh baya berjilbab berteriak memanggil " Ansori hati-hati nanti jatuh.!". 
2. kecamatan sambaliung.
Dulu didaerah ini ada kerajaan bernama sambaliung, ada keratonnya yang masih terawat dan aku pernah kesana beberapa kali karena penjaganya adalah temanku sekolah. sambaliung ini mulai dari aku kecil hingga sekarang tidak terlalu banyak perubahan yang mencolok, entah tidak ada perkembangan yang dilakukan atau memang masyarakatnya yang lebih suka bertahan dengan ini. setidaknya kondisi ini sama saja dengan kecamatan lainnya seperti Teluk Bayur, Gunung Tabur, Tanjung dan juga Talisayan.Di kecamatan inilah letak kampungku berada.
3. Kampung Bebanir.
inilah kampung yang dihuni oleh suku asli berau itu katanya orang tapi aku percaya saja. masa kecilku banyak sekali berhubungan dengan kampung ini dimulai dari menonton TV yang berparabola, mencuri kelapa dipinggir sungai kelay ( jangan ditiru ya), menikmati barisan pohon jambu disepanjang jalan kampung yang sesekali kami ambil dan yang paling utama adalah gadis-gadis ayu kampung yang biasanya akan menjadi topik utama pembicaraan kami.
4. Pondok pesantren At Taqwa
wah inilah kebangganku hingga sekarang. akan kuceritakan banyak tentang pesantren ini lain waktu saja.
5. Trans Bebanir Bangun.
mungkin nama ini dinisbahkan kepada kampung bebanir aku pun tidak tahu sejarahnya. Trans ini terbagi menjadi 3 blok yakni blok depan, blok tengah, dan blok belakang. diblok depan ini aku hanya bisa menjelaskan bahwa ada bibiku disini. Di blok tengah ini ada pesantren At Taqwa serta sebagian teman-teman sebayaku ada disini dan blok belakang ada rumahku   serta surau Nurul Ikhlas yang menjadi markas besar geng percil, murid ngajiku.
tidak terlalu lengkap memang namun lain kali akan kuceritakan dengan lengkap Insya Alloh.
inilah salah satu anggota geng percil itu

1 komentar:

Anonim mengatakan...

geng percil itu siapa?