MENU

Minggu, 20 November 2011

Boneng Tobat

Sangat panas sekali suasana pemakaman pak Jahal yang meninggal kemarin karena tertimpa pohon yang tumbang di hutan. Pekerjaan sebagai pencari kayu ilegal atau lebih kerennya disebut ilegal logging oleh masyarakat memang pekerjaan yang mempunyai banyak resiko. Pekerjaan ini memang menjadi pekerjaan alternatif untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga pada saat tanaman yang dikelola di ladang tidak membuahkan hasil yang menguntungkan. Suasana pemakaman yang panas terik itu dihadiri juga oleh Kang Asmu  dan si Boneng yang sepanjang perjalanan kepemakaman selalu berbelasungkawa.
" Kasihan sekali Pak Jahal itu...." katanya.
Kang Asmu menoleh heran.
" kenapa Neng?"
" Ya kasihan saja selama hidupnya kan jarang melakukan kebaikan.."
" Lho kok sampeyan tau?" 
" lha wong dia itu sering ketempat pelacuran tiap gajian, adu ayam, minuman keras bareng eh..." Ucapan boneng terputus.
" Hayo bareng sampeyan yo?" Pancing kang Asmu. Wajah Boneng memerah.
" Tapi aku jarang kok..." jawabnya polos.
" Terus...?"
" Kasihan Pak Jahal belum sempat tobat sudah meninggal "
Kang Asmu diam sejenak.
" Jika Alloh menghidupkannya kembali gimana?"
" Pastilah dia bertobat dan beramal terus"
Kang Asmu tersenyum dan berkata
" Nah karena pak Jahal ga mungkin lagi hidup kembali jadi mending kita yang masih hidup ini yang tobat ..."
Boneng tertegun 
" Kan kita ga tau kapan meninggalnya jadi mesti siap-siap.." lanjut kang Asmu
Entah oleh sebab apa hingga kini setiap azan subuh yang biasanya dikumandangkan oleh Ujang berganti dengan suara lantang Boneng. Akhirnya Boneng menjadi lebih baik dari sebelumnya.
" Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan: yaitu kematian. Karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya di waktu sempit kehidupannya, kecuali (mengingat kematian) itu melonggarkan kesempitan hidup atas orang itu. Dan tidaklah seseorang mengingatnya di waktu luas (kehidupannya), kecuali (mengingat kematian) itu menyempitkan keluasan hidup atas orang itu". (HR. Ath-Thobaroni dan Al-Hakim Shahih Al-Jami’ush Shaghir: no. 1222; Shohih At-Targhib, no: 3333)

Tidak ada komentar: