MENU

Jumat, 25 November 2011

Gaji Buta Tanpa Kerja, No Way...

Wah kali ini Kang Asmu menceritakan tentang kejadian lucu namun mempunyai banyak hikmah dihadapan anak-anak Geng Percil diserambi mushola Nurul Ikhlas.
" Mau cerita pejabat yang mesti dicontoh ga?" Tanya Kang Asmu pada geng percil.
Mereka mengangguk menyetujui, mereka senang dengan kisah-kisah teladan dari kang Asmu, masih teringat akan kisah lucu si Firka yang berganti nama atau Abu yang lucu. Seringnya itu mereka kerap menjadikan cerita dari kang Asmu itu sebagai bahan obrolan mereka diwaktu senggang, terkadang muncul beberapa perbedaan cara mereka memahami cerita kang Asmu.
" Kisahnya nih Umar menjadi hakim agung saat Abu bakar menjadi pemimpin islam saat awal periode setelah Nabi Muhammad Saw Meninggal. Sudah setahun menjadi hakim agung Umar menemui Abu bakar untuk mengundurkan diri. "
" Kenapa kang kok mengundurkan diri?" Tanya Eko mengacungkan jari telunjuknya.
" Malu " jawab kang Asmu singkat.
" kok Malu?"
" Lho malu kenapa kang?"
" Umar merasa makan gaji buta..."
" Maksudnya apa kang?"
" Ya Umar merasa ga kerja saja karena selama dia jadi hakim tidak ada masalah atau punya perkara yang harus diselesaikan alias keadaan masyarakat aman dan tentram. "
" Jadi Umar merasa tidak kerja ya Kang?" Ujang nyeletuk.
" Betul, malu dia makan gaji buta karena dia tidak melakukan sesuatu..dia ingin uang yang didapat itu benar-benar haknya setelah melakukan kewajibannya.."kata Kang Asmu.
"Wah hebat ya..." Kata Sundari. Semuanya sepakat dengan Ndari.
" Itulah adik-adik, ketika menjadi pejabat menjadilah pejabat yang selalu mengingat Alloh, menjadi pedagang yang baik, menjadi orang yang selalu melakukan kewajibannya dengan baik kemudian baru meminta hak..."
" Umar menjadi contoh yang baik tuh..iya kan kang?" kata Dodi.
Kang Asmu mengangguk. Anak-anak bersemangat dan mengingat ini ketika sudah dewasa kelak.

Tidak ada komentar: