MENU

Senin, 13 Februari 2012

Motivasi dari Zali


Malam itu Kang Asmu berjalan berdampingan dengan Hamid Al Ghazali menuju kesebuah undangan dari Ibn Rusyd. Kang Asmu tau jika Zali (Panggilan Al Ghazali) kemarin berdebat masalah filsafat dengan Ibn Rusyd jadi dia tidak banyak berbicara, takut Zali tersinggung. 
" As, kok diam saja dari tadi?" Tanya Zali pelan namun terdengar jelas.
" Ah Ga papa kok, hanya menikmati pemandangan perjalanan saja.." Jawab Asmu pelan.
" Tidak ada hal yang mau kamu tanyakan kah? Besok aku pulang lo jadi mumpung ketemu kita saling berbagi..." 
Kang Asmu yang sejatinya ingin bertanya banyak hal langsung berbinar.
" Zal, aku sekarang butuh motivasi nih...Agar tetap berada dijalan kebaikan terus ..."
" Yakin saja As, Keyakinan kepada Alloh SWT itu akan menjadikanmu tetap dijalan kebaikan terus. Seperti Bilal sahabat nabi itu yang menjadi contoh bagaimana bermakrifat itu. mempertahankan akidah walau apapun yang terjadi. Sekarang ini, di zaman ini banyak hal yang membuat akidah manusia diberi cobaan yang berat dengan berbagai kesibukan duniawi, dan lainnya.." kata Zali dengan ucapan yang jelas dan jernih.
" Makrifat itu kepercayaan As.." lanjutnya.
" Seperti apa contohnya Zal?"
" Syahadat As, kepercayaan kepada Tuhan dan Rasulnya itu yang bisa di ibaratkan sebuah cek nilainya bisa melebihi apapun jika diisi dengan nilai yang diinginkan.." 
" Terus apalagi zal?"
" Ihsan, jika pegawai saja akan giat bekerja apabila diawasi oleh atasannya. Maka harusnya manusia jika harus giat melakukan kebaikan karena seluruh alam ini dalam pengawasan Alloh SWT termasuk manusia. Ibadah kita harusnya lebih giat karena disaksikan oleh Alloh. Motivasi kita kan memang Alloh bukan kepada yang lain.." kata Zali sambil berjalan terus berdampingan. Rumah Ibn Rusyd sudah dekat terlihat terang benderang.
Beberapa saat kemudian didepan rumah tampak pemuda tampan menyambut mereka berdua. Mereka kemudian bersalaman dan berangkulan dengan penuh keakraban.
Kang Asmu yang semula ingin mendengarkan penjelasan dari Zali ternyata ikut larut dalam acara itu. Kebetulan saat itu Ibn Rusyd memang sedang mengadakan acara akikah anaknya sehingga malam itu menu makannya adalah sate kambing yang nikmat..

Tidak ada komentar: