GENG PERCIL DAN INTERNET
Malam itu suasana agak lebih ramai dari biasanya. Malam itu kang Asmu datang ke langgar bersama Sheva keponakan kang Asmu yang tinggal dikota. Sheva yang sangat ceria dan bersemangat, saking semangatnya hingga terkadang kang Asmu dengan sabar mengendalikannya untuk lebih tenang. Setiap kali Sheva ke kampung selalu saja dia membawa sesuatu, entah itu makanan, barang-barang mainan baru dan yang paling menarik perhatian anak-anak geng percil adalah cerita-cerita tentang anak-anak kota tanjung dan kejadian yang terjadi di kota itu, maklum saja karena desa Trans bangun agak jauh untuk ukuran anak-anak jadi mereka selalu antusias jika mendengar nama kota tanjung redeb.
“ sekarang ini dikota lagi musim anak-anak main internet. Setiap saat malahan, karena dikota itu banyak warnetnya jadi kadang teman-temanku sering kesana..’’ Sheva mulai bercerita tentang kehidupan kota yang dialaminya. Sambil duduk bersandar di dinding langgar dia di kerubungi oleh teman-teman kampungnya itu.
“ apa sih internet itu va?” tanya ujang sambil mengusap ingusnya. Mungkin dia sekarang lagi flu berat, buktinya ujang terlihat capek sekali mengangkat cairan kental berasa asin itu masuk kedalam hidungnya lagi, hehehe emang flu itu beras apa kok dipikul segala.
“ iya va kami mana tau internet dan juga apa tadi itu? Kornet eh warnet ?” pertanyaan ujang langsung ditambahi oleh aris. Nah aris ini sebenarnya tidak sakit flu lho tapi berhubung sejak tadi berdampingan dengan ujang kini dia merasakan ada yang kental-kental dihidungnya. Apa itu?????
“ internet itu adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengetahui segala macam berita yang ada didunia ini yang telah dikumpulkan oleh kelompok yang mengumpulkan berita itu. Warnet itu singkatan dari warung internet alias tempat yang menyediakan alat kita untuk menggunakan internet.” Sheva menjelaskan itu dengan lengkap dan perlu diketahui Sheva itu sekarang baru menginjak kelas tiga SD.
“ wah enak dong va kita bisa tau semuanya.” Ucap Hery kagum
“ huss,tapi bilang pakde Asmu kalo kita ini masih belum boleh main gituan. Karena belum tau ilmu memakainya.” Kata Sheva tiba-tiba.
“ lho,kenapa va? Kan bagus jadi kita bisa tau banyak ilmu pengetahuan,jadi kita akan menjadi pintar.” Kata Hery
“ aku sendiri belum tau alasan pakde” jawab Sheva. Sebenarnya Dalam hatinya dia sangat kepingin mengetahui alasan dilarangnya internet untuknya. Dengan berbicara setengah berbisik dia meminta Hery untuk menanyakan hal itu kepada kang Asmu yang baru selesai murojaah ( mengulang bacaan al Qur’an yang telah dihafal ).
“ kang, bagaimana sih hukumnya internet itu. Bilangnya Sheva internet itu bagus karena banyak pengetahuan yang bisa kita dapatkan tapi kok kang Asmu malah melarang Sheva untuk internetan.?” Tanpa panjang lebar Hery menanyakan itu kepada kang Asmu yang kini sudah duduk didepan anak-anak geng percil itu.
“ oooh jadi Sheva tho yang kasih tau..?” ujar kang Asmu singkat.kemudian kang Asmu terlihat hanya diam. anak-anak jadi makin penasaran dengan sikap kang Asmu yang begitu. Apa yang tadi dibicarakan Sheva tentang internet itu rupanya begitu menarik perhatian mereka.
“ kalian belum mengetahui ilmu menggunakannya.” Itulah yang keluar dari mulut kang Asmu yang ditunggu lama oleh anak-anak.
“ tapi kang, Sheva kan udah bisa?” ujang tampak tidak puas dengan jawaban kang Asmu itu karena alasan itu sudah dibicarakan oleh Sheva. Raut wajah tidak puas juga mendominasi wajah anak-anak geng percil maupun Sheva.
Sambil tersenyum kang Asmu melanjutkan penjelasannya, internet itu adalah tekhnologi yang bisa membuat manusia itu dapat mengetahui segala macam berita atau data yang telah disediakan oleh lembaga yang mengumpulkan data atau gambar. Dan kita bisa mengetahuinya semua hanya dengan mengetik berita atau informasi yang kita inginkan kemudian akan muncul apa yang kita cari sesuai dengan data yang disediakan jaringan situs yang pilih. Gimana ?? Bingung kan?” tanya kang Asmu. Anak-anak hanya melongo saja mendengarkan penjelasan kang Asmu. Perasaan mereka, inilah satu-satunya dan pertama kali penjelasan kang Asmu yang tidak jelas mereka pahami.
“ gampangnya, kalian bisa mengetahui segala hal dengan internet. Piye paham ora( bagaimana,paham tidak?) ?” kang Asmu bertanya lagi. Kali ini mereka mengangguk.
“ tapi alasan kang Asmu melarang menggunakan internet kenapa?” kembali Hery memburu kang Asmu dengan pertanyaan yang sama.
“ nah karena semua itu bisa kita ketahui maka setiap yang menggunakan bisa melihat apapun yang dia mau. Di internet itu semuanya ada, mulai yang baik hingga yang buruk. Dan selama ini yang paling menguasai internet adalah hal-hal yang tidak baik. Gambar porno, judi, ilmu pengetahuan yang salah dan banyak lagi. Semua itu akan mempengaruhi kalian untuk berbuat yang tidak baik dan salah.” Itulah yang keluar dari kata-kata kang Asmu. Semua menyimak dengan penuh perhatian.
“ kalian harus mempunyai benteng alias pertahanan untuk menghindari hal-hal yang tidak baik itu. Benteng itu berupa iman dan takwa. Kalo orangnya tidak mempunyai benteng maka pikirannya, pengetahuannya serta sikapnya akan cepat dimasuki hal-hal yang tidak baik.” Lanjut kang Asmu.
“ tapi kan kami sudah tau mana yang baik dan buruk kang. Padahal kita kan harus mengikuti perkembangan jaman? Lagian jangan sampai kalah dengan anak kota..bagaimana kang?” kini giliran eko dengan penuh semangat berbicara.
“ eiittt, kang Asmu sebenarnya tidak bermaksud melarang kalian semua akan tetapi lebih baik kita belajar mengaji dulu, belajar bermusyawarah, berbakti kepada orang tua, belajar sholat yang benar, belajar melakukan semua hal yang diperintahkan oleh agama islam dulu. Selain itu kalian tidak perlu takut akan ketinggalan zaman karena kalian kan bisa liat TV, belajar computer ditempat kang Asmu, trus bisa baca banyak buku bagus di perpustakaan rumah ilmu…”
“ Terus kapan kami boleh main internetan kang?” Tanya Yusuf sambil membenahi songkoknya yang miring.
“ yaa jika kalian udah mampu membedakan baik buruknya serta ada tugas atau kepentingan yang membutuhkan bantuan internet. Itu aja kok “ kata kang Asmu
“ sekarang berarti kami boleh dong main internet….” Dengan senyum-senyum Hery membujuk kang Asmu.
“ ah buang-buang waktu dan uang aja kita main internet itu her, lagian untuk seumuran kita masih belum butuh yang begituan karena apa yang diberikan dan ajarkan kang Asmu sudah banyak dan lebih bermanfaat daripada itu..” Dody menyambut kata-kata Hery dengan cepat. Beberapa anak menyetujui dody.
“ iya her, setelah aku pikir-pikir apa yang dikatakan pakde ada benarnya.” Kata Sheva setelah terdiam agak lama tadi.
“ tu Sheva saja udah tau “ kang Asmu mengelus pundak Sheva yang duduk di sebelahnya itu.
“ pakde sih, kenapa tidak memberi alasan melarang main internet dari kemarin..!” Sheva sedikit protes dengan kang Asmu.
“ hehehe pakde minta maaf, karena pakde tau kalo berita ini pasti Sheva sebarkan sama mereka semua dan pakde jelaskan disini aja sekalian.” Sambil memandangi satu persatu anak santrinya kang Asmu tersenyum.
“ jadi anak-anak, yang terpenting sekarang adalah kalian ini harus belajar dengan tekun dan rajin beribadah kepada Alloh SWT agar di lindungi dari semua hal yang dilarang dan dipermudahkan menyerap ilmu yang diajarkan kemudian kalian amalkan secara rutin hingga udara tidak lagi bolak-balik dihidung kalian..”
“ apa itu maksudnya udara sudah tidak mau bolak-balik di hidung kita kang?” kata Dian bingung.
“ yaaaaa matiii dong Diaaaaann” teriak golongan laki-lakinya dengan keras. Azan isya berkumandang seusai perbincangan mereka dan beberapa ada yang berwuhu, ada yang duduk mendengarkan azan, bahkan ada yang masih sibuk ketawa ketiwi seperti Tia dan Yanti yang mengolok Dian.
Tak lama kemudian langgar Nurul Ikhlas sepi dan menyisakan suara kang Asmu yang menjadi imam sholat, semuanya begitu khusyu sholat. Mereka tau bahwa sholat adalah penting bagi umat manusia sebagai wujud pengabdian kepada Dzat yang maha besar yang menciptakan alam semesta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar