MENU

Senin, 27 Juni 2011


Khusyuk

Awan mulai berubah warna dari cerah menjadi tampak gelap, nampaknya hujan akan segera turun,kami bertiga masih berkumpul dipinggir masjid. Menjadi kebiasaan kami jika usai sholat selalu menyediakan waktu untuk berbicara masalah-masalah yang terjadi hari ini. Dayat duduk bersandar di dinding dengan kaki diselonjorkan kedepan dan Muhtar sendiri menyibukkan diri mencari kertas tipis yang merupakan bukti pembayaran kuliah selama satu semester didalam tasnya. Aku sendiri membaca buku yang baru saja kupinjam diperpustakaan sebelum sholat tadi.
“ setelah dipikir-pikir kenapa ya sholatku kok ga pernah khusyuk?” Dayat mulai mengawali arah pembicaraan kami kali ini. Aku yakin sehabis ini pasti langsung ada reaksi dari Muhtar yang memang agak vocal memberikan pendapatnya.
“ aku juga yat,selalu saja ada yang dipikirkan saat kita sholat entah itu masalah kampus,kerjaan bahkan hal-hal yang sepele” tuh kan pasti Muhtar langsung memberi komentar. Aku masih sibuk dengan buku yang kubaca walaupun aku juga mendengarkan apa yang mereka obrolkan.
“ hampir setiap saat selalu ada yang kita fikirkan dan itu selalu takterbatas. Kadang-kadang kita memikirkan hal ini dan secara cepat berpindah ke hal lainnya lagi mungkin inilah yang membuat kita selalu tak pernah bisa konsentrasi pada saat sholat.”ucap Dayat dibarengi perubahan posisi kakinya menjadi bersila.
“ apalagi dengan mata yang terbuka dan apa yang kita pandang tentu saja sangat susah untuk khusyuk dalam sholat, iya kan an?” Muhtar menoleh ke arahku.buku yang tadi kubaca kumasukkan kedalam tas dan mulai mengikuti pembicaraan mereka berdua.
“ bagaimana kalo sholatnya kita pejam mata?” jawabku singkat.
“ itukan makruh,karena low sholat kita dianjurkan untuk menunduk dan melihat tempat sujud kita !” tukas Dayat cepat.
“ iya an!.malah nanti kita jadi tertidur lagi!”dukung Muhtar disambut ketawa Dayat yang merasa didukung.
“ ya itu sih kalo kamu yang lakukan,!”
“tapi apa salahnya jika kita bisa khusyuk dengan cara demikian karena dengan mata terpejam tak akan terlihat sesuatu yang  bisa membuat kita terganggu.”jelasku.
“tapi bagaimana kita mengetahui n menegur apabila imam melakukan kesalahan?”Tanya Dayat seraya memberi jalan pada orang yang melewati kami.hujan mulai turun dengan lebat dan membuat banyak orang bernaung diserambi masjid sementara kami semakin asyik dengan masalah sholat khusyuk.
“ kalo kita terpejam mungkin itulah yang akan terjadi seolah kita ini sholaat sendirian.” tanpa memberi jawaban Muhtar malah menguatkan pertanyaan Dayat. wahh kayaknya mereka kompak sekali hari ini seperti halnya saat mereka berdua kompak menghabiskan semangkuk bakso dalam tempo 5 menit,hehe.
“baiklah apa kalian mau mendengar jawaban yan g lumayan panjang dariku tentang sholat khusyuk?”aku mengajukan tawaran pada mereka berdua.
“asal jangan dengan mata terpejam itu aja kan kurang tepat karena low aku baca buku tentang sholat bahwa memejamkan mata itu termasuk makruh,gimana tar?” lirik Dayat pada Muhtar dan ditanggapi dengan senyum dan anggukan menyetujui tawaran balik dari Dayat.
“iya beres.” Kataku sambil membuka tas mengambil sebuah kertas dan menyerahkan pada Dayat. Muhtar bergeser kedekat Dayat untuk melihat apa yang tertulis dikertas.
" Berwudhu dengan tenang dan perlahan agar air yang mambasahi tubuh meresap dan menyegarkan sehingga kondisi pada saat sholat akan nyaman. Pada saat sholat pandangan tertuju pada tempat sujud dan hindari pandangan selain tempat sujud itu. Sibukkan otak untuk memikirkan arti dari setiap bacaan sholat sehingga tidak akan muncul pikiran lain karena hal ini." Kata Muhtar membaca tulisan itu.
Hujan hanya berlangsung singkat,secara bergantian orang-orang mulai meninggalkan masjid dan kamipun mengikuti jejak untuk pulang kerumah masing-masing.
Selama ini banyak yang menjadikan solat sebagai suatu tuntutan dan dirasakan sebagai pemenuhan suatu kewajiban saja. Hal ini yang menyebabkan tidak adanya perubahan sikap pasca kita melaksanakan sholat. Sholat yang baik adalah sholat yang mampu memberikan perubahan setiap saat dalam artian sholat menjadi suatu pencerahan bathin yang membuat kita menjauhi larangan dari Alloh SWT dari satu sholat  dengan sholat yang lainnya.sholat yang baik akan mampu mencegah kita dari perbuataan yang keji dan mungkar dan hal ini terdapat dalam Al Qur’an surah al Ankabut ayat 45. Untuk menciptakan sholat yang khusyuk maka anggaplah setiap sholat yang kita lakukan adalah sholat yang terakhir kali dan besok kita sudah meninggal dunia karena rasululloh telah memberi salah resep sholat khusyuk dalam sabdanya   “apabila kamu melakukan sholat,maka lakukanlah seperti sholat orang yang (melakukan) perpisahan.” (H.R. Ibnu Majah dari Abu Ayyub,Al Baihaqi dari Ibn Umar dan dari Anas).

Tidak ada komentar: