MENU

Senin, 27 Juni 2011

Wudhu Ala Dody




Suasana kampung begitu terasa ketika menyaksikan anak-anak dengan riang mandi disungai dangkal dipinggir ladang pak Mamik. Beberapa minggu ini memang cuaca begitu panas. Kebun kang Tomo kering hingga Lombok yang biasanya berbuah lebat sekarang tampak layu dan ogah melahirkan banyak buah. Alasan pasokan air yang kurang memang menjadi alasan utamanya, bahkan tanah disekitar ladang kang Tomo banyak muncul retakan.
Selain banyak petani sayur yang mengalami sedikit masalah begitu juga dengan para peternak ayam, mereka juga harus mengambil pasokan air minum ternak mereka disungai. Pokoknya musim kemarau tahun ini begitu dirasakan orang kampung dan geng percil tentunya. Geng percil yang terdiri dari anak-anak yang mengaji di langgar Nurul Ikhlas itu memang bukan termasuk yang mengalami kerugian paling besar diantara pak petani tadi, tapi mereka terkena imbas karena rata-rata mereka kalau pagi jarang mandi karena minimnya air.
Oleh karena itu mereka sekarang usai sholat duhur dilanggar membuat janjian bepergian kesungai untuk menyegarkan badan.
Biasanya disela-sela perjalanan mereka selalu akan membicarakan suatu masalah dan sepertinya kali ini juga akan terjadi hal yang sama. “ bagaimana kamu dod, masa habis mandi disungai kemarin ga wudhu tapi langsung solat asar. Kan itu tidak boleh…!” Ujang memulai acara debat wong cilik ini disela-sela perjalanan mereka ke sungai.
“ lho tapi aku sudah niat jang.” kata Dody menanggapi ucapan Ujang
“ emang boleh begitu?” tanya Ayub yang berada dibelakang, dia memang sering tertinggal dibelakang
“ boleh dong, kata kang Asmu mandi disungai itu jika diniati dengan niat wudhu boleh. Kan jika kita nyebur kesungai seluruh tubuh kita terkena air.” Jawab Dody
“ kalau airnya kotor bagaimana dod?” tanya Hery.
“ ya cari yang ga kotor dong, piye tho kamu heer her .” kata Dody dengan sedikit memanjangkan suaranya saat menyebut nama Hery.
“ iya jang, syarat untuk berwudhu kan airnya harus mencukupi dua kulah. Disungai itu ada berapa juta kulah ya.?? banyak sekali kan? Makanya boleh wudhu langsung dengan nyebur ke sungai “ Yusuf menambahi penjelasan dari Dody
“ emang 2 kulah itu berapa ya jika di literkan?” tanya Ayub lagi
“ kalo ga salah sekitar 215 literan.” Jawab Yanti yang dari tadi diam. sementara Dian dan Sundari yang berada disampingnya juga memberi jawaban sama.
“ kalo yang ini lebih kan???” teriak Ayub sembari mencopot kaos oblongnya kemudian berlari dan melompat kesungai kecil yang dangkal yang mereka tuju tadi. Seperti dikomandoi mereka langsung melepaskan baju kaosnya kemudian saling dorong-dorongan ke sungai. Sementara perempuannya yang terdiri dari Yanti, Sundari, Dian dan Tia belok kearah lain yakni kegubuk kang Tomo untuk sekedar menemui Vira anak kang Tomo yang lucu.
Kasus yang ditanyakan ujang tadi rupanya mampir juga ketelinga kang Asmu. Seperti biasanya usai mengaji mereka duduk dengan rapi didepan kang Asmu untuk mendapatkan kejelasan.
“ kalian semua sudah tau kalo air yang boleh digunakan untuk wudhu ?” tanya kang Asmu. Kali ini kang Asmu berbaju berwarna biru tua dengan bordiran unik di bagian atas yang makin membuat baju itu nampak indah dipandang dan kang asmu juga kecipratan enak dipandang juga hehehe.
“ air yang boleh untuk wudhu itu kan harus bersih dan suci kang..!” Dodi menjawab.
“ air suci juga harus yang dua kulah kan kang?” Yanti menambahi kata-kata dodi.
“ airnya harus banyak kan kang?” kini Amri pun turut menyumbang jawabannya.
“ hmmmmm iya betul. Kalian sudah tau kok malah bingung?” kang Asmu bertanya usai mendengarkan jawaban anak-anak muridnya itu.
“ kemarin Dodi sholat asar tetapi wudhunya langsung nyebur disungai kang…” kata Heri.
“ lah terus kenapa? bataalkah tidak? Itukan yang kalian ingin Tanya ?” kang Asmu mulai sedikit menjelaskan. “ Perlu kalian tau jika air untuk wudhu itu syaratnya adalah suci dan mensucikan. Contohnya air sungai yang kalian sering datangi itu, air laut, salju, air embun, air hujan dan danau. Tetapi ada juga air suci tetapi tidak boleh buat wudhu seperti air teh,air kelapa,air mani atau air yang telah terkena najis/kotoran jadi airnya berubah warna, rasa dan bentuknya yang mana perubahan itu lebih besar. Siapa yang mau wudhu denga air teh ?” tanya kang asmu.
“ ya nanti dirubung semut dong kang..!” jawab Hose disambut tawa anak-anak.
“ mengenai Dody tadi, itu tidak apa-apa alias sah sholatnya.” Jelas kang Asmu. Kang Asmu kemudian memberi isyarat bahwa perbincangan mereka sudah selesai dan mereka boleh pulang.
“ sebentar kang! Kalo air laut itu kan asin jadi tidak boleh dong dibuat wudhu?” Sundari tiba-tiba bertanya,teman-temannya yang semula akan berdiri untuk salaman dengan kang asmu kemudian pulang kerumah malah duduk kembali.
“ oh ituu. Begini ya,nabi Muhammad SAW pernah berkata pada saat para sahabat bertanya apakah air laut itu boleh untuk berwudhu? Maka di jawab nabi Saw dengan ucapan “ Huwatthohuuru maa uhu khillu maitatuhu “ yang artinya laut itu airnya suci lagi menyucikan, dan bangkainya halal dimakan.” Begitu Sundari, jadi ada dasarnya….” Dengan jelas kang Asmu berkata kepada Sundari yang direspon dengan anggukan mengerti dari Sundari.
 tadi kan air salju atau es boleh, bagaimana dengan es cream kang?” tanya Ipul dengan cengar-cengir. Semua tertawa.
“ eh pul, daripada kamu wudhu pake es krim mending wudhu tempatku saja trus es krimnya kumakan. Aneh-aneh saja kamu puul pul ” Dody menimpali pertanyaan Ipul tadi dengan ketawa.
“ ayo kita tutup tanya jawab ini denga bacaan al fatihah.! Semoga yang kami obrolkan tadi bermanfaat ya ALLOH. Al faatihah.” Kang Asmu mengakhiri pengajian itu dan didepannya anak-anak sibuk membaca Al Fatihah kemudian mereka bersalaman dengan kang Asmu.

Tidak ada komentar: